GridOto.com - Review motor listrik Zeeho AE8, pendatang baru calon pesaing berat skutik Yamaha NMAX dan PCX Electric!
Desain futuristis, punya fitur canggih dan performa beringas, merupakan daya tarik dari skutik listrik Zeeho AE8.
Sebelum membahas lebih dalam, pasti masih banyak yang asing dengan merek Zeeho.
Melalui PT MForce Indonesia, selaku APM Zeeho, merek ini merupakan bagian dari grup CFMoto asal Tiongkok, yang khusus untuk motor listrik.
Zeeho AE8 pertama dipamerkan di Indonesia di ajang Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2022 yang lalu.
Untuk saat ini AE8 baru sekadar dipamerkan dan rencananya baru dijual tahun 2023 dengan harga sekitar Rp 55 juta.
Desain
Secara tampilan keseluruan, AE8 merupakan sebuah skutik listrik berdek rata yang berkesan sangat futuristis.
Area depan tampak unik, dengan lampu utama bertingkat dan menjorok ke dalam berisi lampu dekat disertai DRL yang tampak mendominasi area dada.
Baca Juga: Berpenggerak Motor Listrik, Kawasaki Electrode Akhirnya Resmi Meluncur
Nah yang di bawah, yang tepat di atas sepatbor adalah lampu jauh. Semua lampunya tentu saja sudah pakai LED.
Yang juga unik di area depan adalah sepatbornya, yang hampir menutupi ban seperti motor di film kartun Jepang.
Area sayapnya juga unik, berkesan rendah dan terpisah dengan area dada, sehingga memberikan kesan deknya sangat lega.
Terdapat juga dek yang miring khas skutik bongsor semacam Yamaha NMAX atau Honda PCX.
Bodi belakang pun tak kalah futuristis, bentuknya berkesan pipih, lebar dan besar, karena menjuntai ke bawah hampir menutupi lengan ayun.
Bahkan kedua suspensi belakang tak kelihatan. Untungnya beda warna, yang bawah dicat hitam sehingga sekilas berkesan ramping.
Di bagian ini juga ada yang unik, yaitu ada lampu sein dari mika transparan dengan bentuk berlubang tengahnya, sekilas jadi mirip behel.
Sementara untuk lampu remnya letaknya menjorok ke dalam tepat di bawah ujung jok.
Dengan bagian tengah menjorok ke dalam, jika dilihat dari atas bentuknya malah jadi mirip buritan kapal cepat.
Baca Juga: Usung Gaya Adventure, Begini Tampang dan Spek Motor Listrik Zero DSR/X
Nah sebagai penghalang kotoran dari roda belakang, ada mud guard yang dudukannya terpasang di lengan ayun sisi kiri.
Fitur & Teknologi
Canggih dan beda! Itu kata yang tepat untuk menggambarkan salah satu fitur dan teknologi yang disematkan Zeeho pada AE8.
Untuk menghidupkan motor bukan pakai smartkey apalagi kunci konvensional, di AE8 justru pakai kartu!
Iya betul pakai kartu seperti e-money karena pakai basis teknologi NFC (Near Field Communication).
Di kartu kuncinya tertera tulisan NFC Smart Keycard. Untuk menyalakan sistem kelistrikan, tinggal ditap atau ditempel sesaat ke area belakang spidometer.
Pada bagian tersebut tampak terdapat tulisan NFC, kurang lebih pengoperasiannya sama seperti kalau bayar tol.
Dengan sekali tap, maka kelistrikan akan menyala, ditandai dengan hidupnya spidometer.
Nah jika didiamkan beberapa saat tanpa ada aktivitas, maka sistem kelistrikan otomatis akan mati sendiri.
Baca Juga: Sangar Banget, Begini Wujud Konsep Motor Listrik Triumph TE-1
Bahkan kalau posisi setang dalam kondisi belok, maka otomatis terkunci setang. Canggih kan!
Tentu matinya sistem kelistrikan bukan hanya dengan dibiarkan tanpa aktivitas, bisa juga dengan melakukan tap ulang kartunya.
Nah membahas panel instrumennya yang berukuran 5 inci juga menarik, karena informasi yang disajikan cukup banyak.
Berisi kecepatan, odometer, tripmeter, jam, suhu sekitar, persentase sisa kapasitas baterai, serta info konsumsi listriknya dalam satuan watt/km.
Seperti halnya motor listrik pada umumnya, terdapat juga riding mode dengan pilihan Eco, Street dan Sport.
Tentunya Eco yang paling kalem dan hemat konsumsi listrik, Street yang sedang dan Sport paling powerful.
Panel instrumen full digital jenis negative display ini juga bisa terhubung dengan telepon pintar lewat aplikasi dari Zeeho Link.
Terdapat fungsi seperti posisi parkir, navigasi, anti-theft dan pengingat servis. Bahkan aplikasinya juga bisa untuk menyalakan dan mematikan motor.
Di sekitar layar ada lampu sein, lampu jauh/dekat, hingga lampu peringatan untuk charge baterai, juga kalau motor listrik atau sistem pendinginan overheat.
Baca Juga: Jarak Tempuhnya Bikin Kaget, Ini Motor Listrik Khusus Turing, Energica Experia
Ada pula info bertuliskan Ready yang jika menyala, artinya motor siap jalan. Uniknya agar bisa muncul, harus terdeteksi ada pengendara di atas motornya.
Jika tuas rem ditarik dan tombol starter ditekan tapi tak ada yang duduk di joknya, maka lambang Ready tak akan muncul.
Kemudian untuk mengganti riding mode tadi menggunakan tombol yang ada di panel sakelar setang kiri, yang tertulis Mode+ dan Mode-.
Dari yang kalem ke yang lebih bertenaga pencet Mode+, sebaliknya kalau mengurangi pakai yang Mode-.
Selain itu, di setang kiri juga terdapat tombol bertuliskan Adj dan Set. Nah ini untuk mengganti info odometer dan tingkat kecerahan layar.
Terdapat pula tombol untuk membuka jok, dengan lambang bagasi, yang menyatu dengan tombol cruise control.
Sisanya standar, yaitu sakelar lampu jauh dekat di bagian paling depan, sakelar lampu sein dan klakson yang berwarna merah.
Geser ke panel sakelar setang kanan terdapat 3 tombol, pertama hazard yang berlambang segitiga, selanjutnya ada engine cut off yang menyatu dengan starter.
Paling bawah tombol buat menyalakan lampu, jika kita tekan sekali yang menyala cuma DRL, ditekan kedua baru lampu utama yang hidup.
Baca Juga: Motor Listrik TVS iQube Electric Mejeng di PRJ 2022, Spesifikasinya Canggih Lho! Akan Segera Dijual?
Kalau diperhatikan, sakelarnya punya bentuk dan finishing mirip banget dengan milik motor keluaran BMW.
Enggak perlu heran sih, karena BMW memang ada kerjasama dengan CFMoto dalam membuat beberapa modelnya.
Soal build quality, Zeeho AE8 ini memang jempolan, solid dan rapi banget! Bisa dibilang produk China kelas nomor wahid yang pantas dibanderol cukup tinggi.
Bicara akomodasi, ada gantungan barang di bawah setang yang akan tersembunyi secara otomatis saat tidak digunakan, karena ada per pembaliknya.
Berikutnya ada laci penyimpanan di sisi bawah setang kiri, yang sayangnya tak terlalu besar namun dalam, berisi 2 buah power outlet, model USB dan type C.
Jadi kalau mau isi ulang baterai smartphone tinggal colok, namun posisinya harus ditaruh di tas karena jika dimasukkan enggak akan muat.
Masih berhubungan dengan akomodasi, di balik joknya terdapat bagasi yang cukup besar namun memang yang bagian depan tersita oleh 2 buah baterai.
Bagian belakangnya masih cukup besar ruang yang disisakan dan terdapat lampu penerangan.
Namun jika saat berkendara membawa charger, sayangnya juga akan tersita ruangnya.
Baca Juga: Tampang Sangar Piaggio 1, Enggak Doyan Bensin, Bakal Dijual di Indonesia?
Geser ke fitur keselamatan, AE8 pakai rem cakram di kedua roda, malah yang depan pakai kaliper Brembo 2 piston, sedang belakang pakai kaliper 1 piston.
Tapi versi yang dipajang tanpa dibekali ABS. Terdapat pula fitur side stand switch, biar lebih aman.
Performa
Bagian ini yang juga bikin takjub, klaim performanya! Sebelumnya, kita bahas dahulu konstruksi penggeraknya.
AE8 pakai motor listrik jenis IPM Electric dengan peletakan di bagian tengah motor seperti Gesits atau Yamaha E01, yang tersalur ke roda belakang pakai belt.
Yang bikin terkesima, motor listriknya pakai pendinginan cairan! Yup ada radiator, yang letaknya di bagian bawah dek.
Sampai pakai radiator tentu karena speknya memang powerful, klaim tenaga maksimal memang hanya 16,8 dk, tapi torsinya gila-gilaan, 218 Nm!
Itu lebih besar dari torsi maksimal superbike 1.000 cc yang rata-rata sekitar 110 Nm. Gokil kan!
Pantas jika sampai dikasih 3 pilihan Riding Mode, tentu akan bisa dipakai oleh pemula sekalipun.
Baca Juga: Ini Tampilan Panel Instrumen Yamaha E01, Punya Banyak Fitur Canggih!
Berdasarkan klaim pabrikan, data akselerasinya sendiri tergolong singkat, 0-50 km/jam hanya 2,9 detik, dengan top speed lebih dari 100 km/jam.
Dan yang juga bikin takjub adalah jarak tempuh yang bisa diraih, klaimnya sampai 190 km! Itu tergolong sangat jauh untuk sebuah skutik berdimensi cukup kompak.
Sebagai perbandingan, Niu NGT yang juga pakai 2 baterai dan banderolnya sekitar Rp 53,5 juta, jarak tempuhnya sekitar 110 km saja.
Jarak tempuh AE8 bisa sejauh itu karena didukung sumber tenaga dari 2 buah baterai jenis lithium-ion yang cukup besar.
Disebutkan masing-masing baterai dari Farasis NCM ini memiliki spesifikasi sebesar 69 volt 32 Ah.
Pengisian baterai bisa secara off board dengan dilepas atau on board atau tetap terpasang.
Secara on board, soketnya terletak di bagian bawa engsel jok, yang mana jika ditekan tutupnya akan terbuka secara perlahan atau soft opening.
Sayangnya tidak disebutkan berapa lama proses pengisian baterainya secara normal.
Zeeho hanya menyebut terdapat fitur fast charging 1.900 watt yang bisa mengisi baterai sampai 80% hanya dalam waktu 2 jam saja.
Baca Juga: Harley-Davidson Tanpa Bensin Muncul Lagi, Ini Dia LiveWire S2 Del Mar SE Terbaru Dijual Terbatas
Riding Position
Secara dimensi AE8 mendekati NMAX atau PCX, hanya sedikit lebih kecil dan kalah panjang bodinya karena punya ukuran P x L x T 1.900 x 735 x 1.090 mm.
Bandingkan dengan Yamaha NMAX yang ukurannya berdimensi 1.935 x 740 x 1.160 mm.
Namun, jarak sumbu roda AE8 justru lebih panjang, yaitu 1.380 mm, kalau NMAX hanya 1.340 mm.
Ketika coba menaiki, dimensinya cukup ramah untuk postur rata-rata orang Indonesia, karena joknya tak terlalu tinggi.
Sayang tak ada data berapa tinggi joknya dari permukaan tanah. Yang pasti, kulit joknya sangat lembut dan busanya cukup empuk serta lebar.
Yang juga enak deknya, tergolong sangat lebar dan datar, jadi kaki bisa maju mundur dengan leluasa.
Selain itu juga tersedia dek yang posisinya miring, sehingga kaki bisa selonjoran santai.
Ketika coba diayun, suspensi cukup empuk. Depan teleskopik, sementara belakang suspensi ganda yang dilengkapi dengan setelah preload 5 tingkat.
Baca Juga: Usung Desain ala Vespa, Begini Spesifikasi Motor Listrik Kymco Like EV
Ketika coba diayun ternyata terasa cukup ringan, karena bobotnya hanya 120 kg, lebih ringan dibanding NMAX yang mencapai 132 kg.
Semoga saja bisa ada unit tesnya, sehingga bisa merasakan karakter handling, redaman suspensinya dan terutama jambakan dari torsinya!
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR