Dalam kondisi tersebut, para pengemudi dituntut untuk konsentrasi penuh guna mengendalikan laju kendaraannya.
"Saat mendesain dan membangun jalan ada yang disebut kecepatan rencana, artinya kendaraan akan aman saat memasuki tikungan atau melewati jalan menurun jika berada di bawah kecepatan rencana," paparnya.
Terkait tol Cipularang yang rawan terjadi kecelakaan, tim OTOMOTIF juga sempat melakukan penelusuran pada 2014 lalu.
Saat melakukan penelusuran, tim OTOMOTIF sempat melihat ada rambu khusus untuk KM90-KM100 yang dipasang Jasa Marga untuk memperingatkan para pengendara yang melintas.
"Lantaran kondisi jalannya yang menurun panjang dan menikung," jelas salah satu petugas patroli Jasa Marga bernama Eko Priharyanto, dikutip dari Tabloid OTOMOTIF edisi 33:XXIV 18-24 Desember 2014.
Tak cuma sampai situ saja, tim OTOMOTIF juga menganalisis sejumlah titik di tol Cipularang.
Contohnya di sekitar KM92 +600 hingga KM91 +800 yang memang jadi titik rawan kecelakaan di tol ini.
Dari KM92 +600 hingga KM92 ditemukan bahwa jalan tolnya memiliki kontur menurun dan ditambah tikungan dengan sudut 30 derajat.
Kalau pengendara tidak konsentrasi saat melewati jalur itu, maka ada risiko terjadinya understeerr, mobil terbalik atau menabrak kendaraan lain dari belakang.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Kompas.com,Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR