Sponsor tim pabrikan Honda ini mengklaim bahwa Michelin sampai rela bolak-balik dari pabrik ke sirkuit agar bisa menyiapkan ban spesial buat The Doctor.
Sedangkan Dorna Sports seolah membiarkan ketidaksetaraan tersebut semakin merajalela.
"Mereka bekerja melawan waktu di pabrikan Clermont-Ferrand (Prancis), untuk kembali mengirimkan ban spesial buar Valentino Rossi di Sabtu malam lewat jalur darat secepat mungkin," jelasnya.
Kemudian setelah pemasok ban tunggal diperkenalkan di 2009, jarak antar pembalap semakin tipis.
Jika dihubungkan, sejak saat itu Rossi sudah tidak sedominan sebelumnya dan terakhir meraih gelar pada tahun 2009.
"Langkah selanjutnya di 2015 ketika pengenalan ECU tunggal. Elektronik juga membuat perbedaan besar, karena sangat mahal untuk dikembangkan, tak semua pabrikan bisa mengeluarkan biaya sebesar itu," sambungnya.
"Tidak juga tim satelit yang tingkat ekonominya terbatas untuk melakukan upgrade sistem ini," jelasnya.
Dan sekarang, Repsol menilai MotoGP sedang menuju arah kemunduran karena masalah kesetaraan itu semakin melebar lagi.
"Musim ini situasinya semakin buruk karena semakin sulit menyalip. Dengan teknologi baru, elemen aerodinamika yang masif, sistem yang memodifikasi tinggi motor untuk akselerasi yang efisien, membuat salip-menyalip semakin sulit," lanjutnya.
Baca Juga: Enea Bastianini Atau Jorge Martin? Begini Kata CEO Ducati Claudio Domenicali
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Boxrepsol.com,tuttomotoriweb.it |
KOMENTAR