Kejadian itu ternyata bukan kali pertama Sahil alami.
Ia mengaku setidaknya tiga kali mengalami hal serupa.
Ayah satu anak itu pun tak habis pikir dengan kelakuan yang sangat membahayakan nyawa itu.
Selain Sahil, sopir truk lainnya yang bernama Idun (34) menilai, aksi nekat menghentikan truk tidak hanya bisa menyebabkan terlindas atau berujung maut, tetapi bisa membahayakan pengendara lainnya.
”Mainnya nyawa, bertaruh nyawa. Gila. Apa tujuannya sih? Apa tidak mikir itu berbahaya. Bukan mereka saja, pengguna jalan lain juga bahaya," kata Idun.
"Bahaya lagi kami. Bisa saja kami ditangkap karena menabrak mereka. Diamuk massa, dituduh membunuh,” sambungnya.
Ia menjelaskan, tak mudah mengendarai truk bertonase berat atau sumbu tiga apalagi jika dalam kondisi harus menghindari insiden seperti itu.
”Mau bawa pelan sekalipun, 20-30 kilometer per jam, jika diadang gitu tetap susah mengendalikan truknya. Manuver ke kiri atau ke kanan membahayakan kendaraan lainnya. Saat harus mengerem mendadak juga bisa membahayakan kami karena tersentak ke depan,” katanya.
Baca Juga: Axor, Truk Euro 4 Mercedes-Benz yang Ternyata Nikmat di Medan Berat
Begitu pula dengan Ega (25) yang resah dengan keberadaan para remaja tersebut.
Ia mengaku sudah beberapa kali menjumpai sekelompok remaja nekat yang melakukan aksi pengadangan.
Saat melihat anak-anak tersebut, dari jauh Ega sudah mengantisipasi dengan memperlambat kendaraannya agar saat diadang bisa memperkirakan jarak aman menginjak rem.
Namun, hal itu tidak berlaku pada malam hari.
Pasalnya, sulit untuk memperhatikan atau mendeteksi keberadaan kelompok remaja nekat yang tiba-tiba muncul.
”Malam hari itu ada, loh. Dah, itu pasrah saja. Truk saya sudah berapa kali ditumpangi, itu posisi saat bawa pelan ada anak-anak berlari naik ke belakang. Kan nekat dan membahayakan diri,” kata Ega.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluh Kesah Sopir Truk Kerap Diadang Rombongan Remaja Nekat: Kalau Telat Ngerem, Pasti Nabrak"
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR