GridOto.com - Gelaran balap mobil listrik Jakarta E-Prix atau Formula E Jakarta 2022 telah digelar pada Sabtu, (4/6/2022) minggu lalu.
Temperatur yang cukup tinggi menjadi salah satu buah bibir di kalangan tim dan pembalap selama Formula E Jakarta 2022 lalu.
Saking panasnya, beberapa pembalap bahkan memilih untuk mendinginkan diri terlebih dulu sebelum turun di Formula E Jakarta 2022.
Seperti Antonio Felix Da Costa, yang terpantau berendam di kolam air sebelum memulai balapan dari grid kedua.
Pre-race preparation is a bit different this weekend ????☀️
???????? 2022 #JakartaEPrix | @afelixdacosta @DSTECHEETAH pic.twitter.com/sKFYvpsNkO
— ABB FIA Formula E World Championship (@FIAFormulaE) June 4, 2022
Tapi tidak hanya pembalapnya, mobil balapnya juga perlu ‘pendinginan’ sebelum dipacu selama 45 menit plus 1 lap.
Seperti ditemukan tim OtoRace ketika berkunjung ke paddock tim Nissan e.dams sebelum balapan.
Para mekanik terpantau mengguyurkan es kering atau ‘biang es’ ke dalam area motor listrik, baterai, rem, dan saluran udara atau air scoop.
Tujuannya tentu guna menurunkan suhu mesin, sehingga suhu dari perangkat-perangkat tersebut terjaga tetap stabil.
"Semakin panas suhu lintasan dan udara di kota yang kita pakai balapan, maka akan semakin banyak jumlah es yang akan kami berikan," papar Martin Smith dari tim Nissan e.dams dikutip dari OtoRace.id, Jumat (3/2022).
Baca Juga: Cuaca Panas Bikin Pembalap Ketar-ketir di Formula E Jakarta 2022, Salah-salah Bisa Jadi Gagal Finish
"Jakarta punya suhu udara dan kelembaban yang tinggi, sehingga kami butuh suhu yang sangat rendah sebelum mobil kami dipakai di lintasan," lanjutnya.
Tidak heran memang, apalagi pria asal Inggris tersebut mengatakan bahwa balapan di Jakarta ini merupakan yang terpanas kedua setelah Diriyah, Arab Saudi.
Jum’at itu, suhu udara mencapai 32 derajat celcius dan kelembaban udara sekitar 40 persen.
Menariknya, pengguyuran ini juga dilakukan pada balapan-balapan di tempat yang bisa dibilang dingin.
Seperti di London, Inggris; Seoul, Korea Selatan; atau Paris, Prancis yang suhu udaranya tidak mencapai 30 bahkan 25 derajat celsius.
Karena seperti sudah disebutkan di atas, praktek pengguyuran es tersebut dilakukan untuk menjaga suhu motor listrik, baterai, dan ECU agar optimal.
Sehingga semakin optimal temperatur ketiga komponen tersebut, maka makin maksimal juga performa yang dihasilkan.
Mengingat motor listrik, baterai, dan ECU sangat sensitif terhadap temperatur, dan jika sampai terlalu panas atau terlalu dingin, maka performanya pasti terpengaruh.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | OtoRace.id |
KOMENTAR