“Atau contoh lain Pertamina, apakah diminta menjadi sponsor tertentu dengan memakai produk yang dihasilkan Pertamina Lubricant misalnya? Jika tidak, tentu akan berat bagi BUMN untuk berpartisipasi sebagai sponsor karena hitungannya jelas bisnis sense dan ada aturannya,” tambah Deddy.
Menurutnya, tidak tepat jika dalam waktu satu bulan, apalagi dua hari sebelum penyelenggaraan, panitia baru mengeluh soal sponsorship.
Ia membandingkanya dengan kepanitiaan balap MotoGP Mandalika di mana sebelumnya BUMN sejak awal terlibat.
Bahkan leading atau yang memimpin dalam desain bisnis dari event tersebut adalah dari BUMN pariwisata, perbankan hingga Pertamina.
“Nah, ini kok tiba-tiba di Formula E minta BUMN jadi sponsor dengan alasan agar BUMN hadir untuk Indonesia. Sejak awal hajatan Formula E itu murni keinginan Gubernur DKI yang dirancang menggunakan APBD," ujar Deddy.
"Kalau setiap gubernur dan kepala daerah di Indonesia bikin event lalu menjelang kegiatan dilaksanakan minta BUMN jadi sponsor, itu namanya nodong,” ucapnya.
Dia menilai, seharusnya tidak bisa desakan terhadap BUMN yang baru keluar dari beratnya masa pandemi untuk menjadi sponsor dari ego setiap kepala daerah.
Sebab harus dipahami, BUMN adalah badan usaha sehingga sponsorship ada unsur murni perhitungan bisnis.
“Jadi bukan kegiatan karikatif atau kegiatan sosial, harus dibedakan dengan sumbangan atau donasi,” lanjutnya.
Baca Juga: Tidak Ada Bendera BUMN yang Berkibar di Formula E, Ahmad Sahroni Kasih Sindiran Pedas
Karena itu, dia meminta agar panitia Formula E agar tidak membangun wacana negatif untuk menutupi ketidakmampuan mereka melakukan penggalangan dana.
“Tetapi kalau memang dananya sudah cukup, jangan memaksa BUMN jadi sponsor tetapi cukup sebagai donatur atau penyumbang, itu baru masuk akal,” ujar Deddy.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committee) Formula E Jakarta, Ahmad Sahroni mengunggah postingan di Instagramnya @ahmadsahroni88 yang menyebutkan tentang absennya BUMN sebagai sponsor Formula E, Kamis (2/6/2022).
"BUMN tidak berikan sponsor apapun," kata Ahmad Sahroni dalam postingannya.
"PLN untuk kelistrikan juga kami bayar full," tambah Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut.
Politisi Partai Nasdem ini mengaku dirinya tak mengemis kepada perusahaan-perusahaan BUMN agar menjadi sponsor Formula E.
Ia menyayangkan perhelatan sebesar Formula E seharusnya bisa mendapat dukungan dari semua pihak di Tanah Air.
"Maap nih BUMN tuh kan bagian dr Republik Indonesia kan yah? Kami ga ngotot minta, tp ngotot untuk jd bagian INDONESIA," tulisnya lagi.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Panpel Formula E Sindir Tak Ada Sponsor BUMN, Anggota DPR Nilai Aneh: Itu Namanya Nodong"
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | TribunJabar.id |
KOMENTAR