Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

MotoGP Italia 2022

Harus Evaluasi, Para Pembalap Ketar-ketir Balapan MotoGP Semakin Tidak Seru

Rezki Alif - Selasa, 24 Mei 2022 | 17:54 WIB
MotoGP tidak seru lagi?
MotoGP.com
MotoGP tidak seru lagi?

GridOto.com - Para pembalap mulai mengungkapkan kekhawatirannya soal balapan MotoGP yang tidak seru lagi seperti dulu.

Kekhawatiran itu terkait sulitnya melakukan manuver menyalip di MotoGP dalam beberapa tahun terakhir khususnya musim 2022 ini.

Masalah ini muncul tak lain karena pengembangan aerodinamika motor yang dianggap sebagian orang malah membuat MotoGP mengalami kemunduran.

Meski memberikan manfaat seperti peningkatan kecepatan dan menangkal wheelie, ada beberapa dampak negatif dari aerofairing ataupun winglet ini.

Part aerodinamika motor MotoGP sekarang ini dianggap meninggalkan masalah aliran udara kotor ke arah belakang yang menimbulkan beberapa masalah buat motor di belakangnya di semua area trek.

Sebuah motor akan kesulitan melewati motor di depannya, yang akhirnya membuat balapan menjadi tidak seru.

Pertama ada area vakum tepat di belakang motor A, di mana pembalap yang melakukan slipstream sangat dekat di belakang (motor B) harus berhati-hati saat melakukan pengereman karena motornya akan terisap ke area vakum tersebut.

"Kau harus benar-benar berhati-hati ketika di belakang pembalap lain. Jika kau mengerem seperti saat melaju tanpa orang lain, maka kau takkan memperlambat motornya tepat waktu," ujar Aleix Espargaro dilansir GridOto.com dari Speedweek.

"Sederhananya, kau harus memperhitungkan efek isapan itu dan harus mengerem lebih duluan," jelas rider Aprilia ini.

Baca Juga: Bos KTM Tuduh Part Aerodinamika Motor Bikin Balapan MotoGP Tidak Seru Lagi

Kejadian ini banyak terjadi, di mana pembalap yang berada di belakang akan melaju lebar di tikungan berikutnya gara-gara pengeremannya tidak bekerja dengan benar saat menguntit seorang pembalap.

Kedua manuver menyalip hanya mengandalkan slipstream saja, bannya akan melakukan kontak dengan aspal secara berlebih karena downforce tinggi.

Itu memaksa pembalap melakukan pengereman lebih terlambat dan lebih keras dari biasanya, yang berpengaruh ke pemakaian ban juga.

"Ketika aku ke MotoGP pada 2015, motornya tak ada winglet. Kau mengendarai dengan cara berbeda. Sekarang kau harus menunda pengereman karena motornya karena rodanya bersentuhan lebih banyak karena tekanan dari aerodinamika," kata Maverick Vinales.

Kemudian ketiga adalah tekanan ban depan, yang sejak tahun 2021 kemarin dikeluhkan banyak pembalap 

Area vakum yang ditimbulkan motor di depan, membuat ban depan motor di belakang akan kehilangan aliran udara yang biasanya mengalirinya.

Ini akan jadi masalah ketika sebuah motor berada di belakang motor lain dalam kondisi cukup lama karena dia kesulitan menyalip akibat aliran udara kotor aerodinamika motor di depannya.

"Kau sadar bahwa motor tak bisa melambat secara normal. Jika tekanan terus bertambah, roda depan akan melipat di tikungan cepat. Itu tak bagus," ujar Luca Marini.

Tekanan ban depanpun akan naik dan membuat perilaku motor akan berbeda karena tekanan ban ini sangat berhubungan dengan setting elektronik motor.

"Aku pernah melaju di belakang Diggia, aku tak tahu cara menyalipnya. Aku sadar tekanan ban naik dan harus muncur beberapa meter dulu untuk bisa mendinginkan bannya. Ketika tekannnya normal aku mulai menekan tapi aku sadar hanya ada satu kesempatan," ujar Marco Bezzecchi.

Fabio Quartararo juga beberapa kali mengeluhkan masalah ini, performa motornya tiba-tiba menurun gara-gara tekanan ban yang naik.

Itu mungkin alasan kenapa pembalap Yamaha yang sudah kesulitan menyalip karena power minim, harus berhadapan dengan meningkatnya tekanan ban depan.

Marc Marquez pun sudah menyampaikan kekhawatirannya di forum resmi, dan masalah ini menjadi semakin serius.

Marquez khawatir, kesulitan menyalip ini akan membuat fans meninggalkan MotoGP.

"Aku sudah mengungkapkannya di Safety Comission. Fans tidak sadar jika kita akan lebih lambat atau lebih cepat. Mereka hanya ingin melihat manuver salip-menyalip dan pertarungan, itu tak mungkin dilakukan dengan motor yang sekarang," tegas juara dunia 8 kali ini.

Jika membandingkan balapan MotoGP dan WorldSBK dalam beberapa pekan terakhir, banyak yang bilang bahwa WorldSBK lebih atraktif dan seru karena banyak pertarungan dan salip-menyalip.

Yang jelas MSMA sedang membahas masalah ini, dan Dorna Sports juga akan mengambil keputusan terbaik untuk olahraga ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Otorace (@otorace.1d)

Editor : Eka Budhiansyah
Sumber : Speedweek.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Versi Istimewanya Avanza, Harga Toyota Veloz Jadi Segini di Awal 2025

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa