Kejadian ini banyak terjadi, di mana pembalap yang berada di belakang akan melaju lebar di tikungan berikutnya gara-gara pengeremannya tidak bekerja dengan benar saat menguntit seorang pembalap.
Kedua manuver menyalip hanya mengandalkan slipstream saja, bannya akan melakukan kontak dengan aspal secara berlebih karena downforce tinggi.
Itu memaksa pembalap melakukan pengereman lebih terlambat dan lebih keras dari biasanya, yang berpengaruh ke pemakaian ban juga.
"Ketika aku ke MotoGP pada 2015, motornya tak ada winglet. Kau mengendarai dengan cara berbeda. Sekarang kau harus menunda pengereman karena motornya karena rodanya bersentuhan lebih banyak karena tekanan dari aerodinamika," kata Maverick Vinales.
Kemudian ketiga adalah tekanan ban depan, yang sejak tahun 2021 kemarin dikeluhkan banyak pembalap
Area vakum yang ditimbulkan motor di depan, membuat ban depan motor di belakang akan kehilangan aliran udara yang biasanya mengalirinya.
Ini akan jadi masalah ketika sebuah motor berada di belakang motor lain dalam kondisi cukup lama karena dia kesulitan menyalip akibat aliran udara kotor aerodinamika motor di depannya.
"Kau sadar bahwa motor tak bisa melambat secara normal. Jika tekanan terus bertambah, roda depan akan melipat di tikungan cepat. Itu tak bagus," ujar Luca Marini.
Tekanan ban depanpun akan naik dan membuat perilaku motor akan berbeda karena tekanan ban ini sangat berhubungan dengan setting elektronik motor.
"Aku pernah melaju di belakang Diggia, aku tak tahu cara menyalipnya. Aku sadar tekanan ban naik dan harus muncur beberapa meter dulu untuk bisa mendinginkan bannya. Ketika tekannnya normal aku mulai menekan tapi aku sadar hanya ada satu kesempatan," ujar Marco Bezzecchi.
Fabio Quartararo juga beberapa kali mengeluhkan masalah ini, performa motornya tiba-tiba menurun gara-gara tekanan ban yang naik.
Itu mungkin alasan kenapa pembalap Yamaha yang sudah kesulitan menyalip karena power minim, harus berhadapan dengan meningkatnya tekanan ban depan.
Marc Marquez pun sudah menyampaikan kekhawatirannya di forum resmi, dan masalah ini menjadi semakin serius.
Marquez khawatir, kesulitan menyalip ini akan membuat fans meninggalkan MotoGP.
"Aku sudah mengungkapkannya di Safety Comission. Fans tidak sadar jika kita akan lebih lambat atau lebih cepat. Mereka hanya ingin melihat manuver salip-menyalip dan pertarungan, itu tak mungkin dilakukan dengan motor yang sekarang," tegas juara dunia 8 kali ini.
Jika membandingkan balapan MotoGP dan WorldSBK dalam beberapa pekan terakhir, banyak yang bilang bahwa WorldSBK lebih atraktif dan seru karena banyak pertarungan dan salip-menyalip.
Yang jelas MSMA sedang membahas masalah ini, dan Dorna Sports juga akan mengambil keputusan terbaik untuk olahraga ini.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR