GridOto.com - Kontroversi sidepod baru mobil Aston Martin AMR22 di F1 Spanyol 2022 benar-benar membuat tim Red Bull Racing geregetan.
Bentuk sidepodnya benar-benar mirip dengan mobil RB18 hampir di seluruh bagian, sampai orang awam pun bisa bilang bahwa tim Aston Martin memang menjiplak sidepod milik Red Bull.
Sayang sekali FIA untuk sementara ini tidak menemukan pelanggaran yang dilakukan Aston Martin.
Aston Martin juga menyangkal adanya kecurangan dan mengklaim sidepod tersebut adalah hasil kerja keras para insinyur.
Awalnya ada kecurigaan ditujukan kepada Dan Fallows, mantan kepala aerodinamika Red Bull yang mulai bekerja dengan Aston Martin sejak bulan April 2022 lalu.
Sayangnya dari data, FIA menemukan desain sidepod ini dinyatakan sudah dibuat sejak sebelum Dan Fallows bergabung.
Dan Fallows pun tidak dicurigai sendirian, karena ada beberapa orang lainnya yang juga membelot ke Aston Martin sejak beberapa bulan lalu.
Dengan fakta bahwa desain sidepod ini sudah ada sejak berbulan-bulan lalu, Red Bull pun menilai adanya kebocoran data yang sudah dilakukan sejak sebelum musim 2022 dimulai.
Bahkan dugaannya sejak awal mobil RB18 didesain untuk F1 2022, ada mantan staff yang membawa data RB18 ke Aston Martin.
Baca Juga: Dituduh Jiplak Mobil Red Bull, FIA Nyatakan Sidepod Aston Martin Legal di F1 Spanyol 2022
"Imitasi adalah bentuk pujian tertinggi pada akhirnya. Bukan kebetulan kami punya beberapa orang yang pindah dari Red Bull ke Aston Martin di musim dingin sebelum musim ini dimulai," ungkap Christian Horner dilansir GridOto.com dari Sky F1.
Horner pun merasa ada staff yang berkhianat yang melakukan kecurangan dengan membawa data dari Red Bull ke Aston Martin saat dia pindah tim.
Meski sementara menyatakan tidak ada pelanggaran, FIA pun sudah meminta data soal orang-orang yang pindah dari Red Bull ke Aston Martin sebelum musim 2022.
"Ini seolah membunyikan alarm kami. Yang boleh adalah ketika orang pindah, mereka hanya membawa yang di pikiran mereka, itu fair karena itu pengetahuan mereka," lanjutnya.
"Yang tidak fair, tidak bisa diterima, jika ada transfer hak kekayaan intelektual di sana," tegas Horner.
Red Bull kini langsung menggelar investigasi mendalam karena mungkin ada banyak data lain juga yang mungkin saja bocor ke Aston Martin.
"Aku takkan menyebut individu, tapi ini akan jadi masalah kriminal, karena hak kekayaan intelektual adalah darah untuk hidup. Kami menginvestasikan jutaan poundsterling untuk itu. Kau tak bisa hanya melihat hal itu menjadi milik rival," imbuhnya.
"Kecuali kalau kami bisa menjual part aerodinamika. Kami sudah memulai investigasi. Kami juga memperkuat proteksi software kami, kami tahu software kami terkunci dan diawasi," jelasnya.
Horner pun yakin masalah ini akan semakin besar jika mobil Aston Martin bisa makin kencang.
Itu artinya tidak hanya Red Bull, tapi tim lain juga tidak terima dengan dugaan penjiplakan ini.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | planetf1.com,SkySports.com |
KOMENTAR