“Anda dapat berpikir bahwa mereka melakukan yang maksimal untuk terus bersaing, tetapi secara ekonomi itu adalah mimpi besar,” sebut pembalap yang pernah ke Jakarta ini.
Ia bilang, berada di MotoGP biayanya tidak murah.
Suzuki yang sempat mundur dari MotoGP pada akhir 2011 akibat masalah ekonomi global, kembali pada 2015.
Setelah bertahun-tahun berkembang, Suzuki saat ini dalam performa terbaiknya, dengan dua pembalap yang pernah meraih kemenangan dan satu gelar juara dunia lewat Joan Mir.
Baca Juga: Suzuki Keluar dari MotoGP, Bursa Transfer Pembalap MotoGP 2023 Jadi ‘Kacau’
Itu sebabnya banyak yang menyebut kepergian Suzuki dari MotoGP sebagai sebuah kesalahan.
"Apakah itu kesalahan atau tidak, kita lihat saja nanti, tetapi mungkin menghabiskan begitu banyak uang untuk grand prix tidak masuk akal bagi mereka," tutur Kevin Schwantz.
Tetapi menurutnya, ketika ada sesuatu yang benar-benar penting bagi mereka (pihak Suzuki), mereka menemukan cara untuk mewujudkannya.
Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa itu adalah keputusan yang dapat dibatalkan.
"Mungkin Suzuki akan berubah pikiran jika sponsor besar datang dan berkata 'hei, kami punya uang, mengapa Anda tidak bertahan di MotoGP?' Saya pikir beberapa dolar dapat mengubah pikiran Suzuki,” ujarnya menganalisis.
“Tapi saya pikir itu akan sulit, tidak mudah bagi mereka untuk mengubah pikiran mereka, karena begitu mereka telah membuat keputusan dan mereka telah mengomunikasikannya kepada tim, saya pikir mereka akan melakukannya dan yakin dengan apa yang akan mereka lakukan,” pungkas Kevin Schwantz.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR