"Buat motor harian yang tidak terlalu banyak ada ubahan pada bagian mesin maka cukup pakai ECU yang harganya murah atau terjangkau di Rp 1-2 jutaan," terangnya.
"ECU yang murah itu sudah memiliki program khusus atau pilihan mapping yang bisa diatur sendiri oleh pemlilk. Untuk ubahnya bisa pakai remote, obeng atau bahkan cukup pakai smartphone," tambahnya lagi.
Namun, secara fitur dan parameter yang bisa disesuaikan tentu tidak selengkap ECU yang harganya mahal, tapi cukup untuk motor harian.
"Sementara ECU yang lebih mahal tentu jauh lebih advance atau punya fitur lebih lengkap dan rumit dalam settingannya," tegasnya.
Baca Juga: Ingin Pasang Pelek Honda Vario 150 di Yamaha Aerox? Segini Biayanya
"Semua bisa disetting seperti debit bensin, timing pengapian, limiter, support penambahan injektor, ada data logger dan lainnya," tambah Anfal yang beberapa kali pegang motor untuk balap Nasional bahkan Asia.
Jadi ECU yang mahal itu memang memiliki banyak kelebihan terutama dari fitur yang melimpah.
Namun, umumnya fitur ini sendiri baru berfungsi maksimal jika motor kalian mengalami ubahan ekstrem pada mesin seperti di mesin motor balap.
"Simpelnya jika motor kalian hanya dipakai harian apalagi ubahannya tidak banyak, cukup pakai ECU racing tapi yang murah saja. Karena yang mahal memang lebih maksimal untuk motor dengan spek untuk balap saja," tutup Anfal.
Sebab, pabrikan ECU sendiri umumnya memang menset ECU dengan harga yang terjangkau untuk motor penggunaan harian, dan yang mahal itu khusus untuk mengakomodir kepentingan mekanik balap.
Jadi, untuk membeli ECU racing atau aftermarket kalian harus tahu dulu untuk apa keperluannya.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR