“Timur Tengah mungkin dikarenakan efek dari perang Ukraina dan Rusia yang membuat harga minyak naik,” jelas pria berkacamata tersebut.
“Kemudian di Asia Tenggara terjadi pemulihan ekonomi sehingga permintaan juga ikut meningkat,” imbuhnya.
Ditambah lagi, TMMIN juga mulai mengekspor mobil ke Australia untuk pertama kalinya dan turut menyumbang bertambahnya angka ekspor mereka tahun ini.
Meskipun untuk saat ini, TMMIN baru mengimpor satu model saja yaitu Toyota Fortuner dengan jumlahnya masih belum terlalu besar, tepatnya sekitar 600 unit per tahun.
“Tapi kami berharap ekspor ke Australia ini bisa menjadi langkah yang bersejarah dan kedepannya bisa semakin berkembang lagi,” ucap Bob.
Jika tren positif ini bisa terus dipertahankan oleh TMMIN, Bob percaya pihaknya bisa mengekspor sekitar 280 ribu unit di akhir 2022 nanti.
“Bisa naik cukup signifikan dibandingkan tahun kemarin yang mencapai 188 ribu, kenaikannya hampir 50 persen,” kata Bob.
“Kami berharap performa saat ini bisa kami pertahankan, dan kalau itu terjadi ekspor kami akan mencapai 280 ribu unit tahun ini,” tutupnya.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR