Yang juga berubah tentu saja konsolnya, konsol kiri Genio 2022 kapasitasnya membesar jadi 1,9 liter dimana model 2019 hanya 1,5 liter.
Makanya untuk meletakkan botol minum kemasan 600 ml jadi masuk maksimal dan punya ruang sisa yang lega.
Tapi, konsol sisi kanan jadi mengecil karena ruangnya habis untuk laci power outlet, entah fungsinya untuk apa karena kapasitasnya cuma 0,18 liter.
Di bagian tengah antara kedua konsol terdapat sebuah gantungan barang, sayangnya belum model pengait seperti milik Scoopy.
Bagasi bawah jok kapasitasnya tetap 14 liter, cukup buat tempat jas hujan, sarung tangan dan barang kecil lainnya. Kalau helm tentu saja tak bisa masuk, karena relatif sempit.
Nah selain penggantian pelek dan ban, ukuran slang rem juga diubah dari diameter 10 mm jadi hanya 8 mm yang di klaim punya performa pengereman lebih baik.
Dengan rem depan cakram 1 piston dan belakang tromol kinerjanya terasa identik dengan Genio 2019 yang pakai vendor Tokico, khasnya adalah pakemnya lama.
Contoh di motor tes, saat diterima odometer sudah lebih dari 400 km, tapi gigitan rem depannya masih kurang maksimal karena motor masih ngeloyor.
Setelah odometer tambah sekitar 50 km dan rem sering dipakai mengerem keras, baru menggigit. Karakternya enak sih, empuk! Sayangnya jarak main tuasnya dalam.
Baca Juga: Banyak Yang Gak Sadar, Wajah New Honda Genio Ternyata Berubah, Yuk Lihat Detailnya
Untuk fitur parking brake lock secara tampilan tak ada perubahan, tapi saat dioperasikan jauh lebih mudah. Bisa pakai satu tangan saja, karena proses menguncinya terasa lebih ringan.
Bagaimana dengan fitur lain? Lampu utama yang pakai LED sorotnya standar, putih dan tak begitu tebal.
Ketika dipakai menembus malam apalagi sedang turun hujan kondisi jalan jadi tampak remang-remang.
Spidometernya sederhana dan terlihat biasa banget dengan casing bulat besar berisi panel kotak kecil, isinya hanya petunjuk kecepatan, kapasitas bensin dan odometer.
Sisanya Genio punya kontak yang dilengkapi pengaman magnet dan tombol pembuka jok dan side stand switch.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR