"Tidak hanya yang bersifat reguler, tim Satgas Jasa Marga Siaga juga harus mengantisipasi penanganan kondisi darurat dengan tetap memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan, terutama di titik-titik rawan kepadatan lalu lintas, genangan hingga longsor," tutur Subakti lagi.
"Tetap terapkan protokol kesehatan dalam menangani setiap kondisi, sebagaimana komitmen Jasa Marga dalam upaya pencegahan penularan dan penanggulangan COVID-19," lanjutnya.
Lebih lanjut, Subakti menegaskan protokol kesehatan masih akan terus diterapkan di rest area, dengan mengimbau pengguna jalan untuk tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak berlama-lama di rest area.
Jasa Marga juga akan menjaga kebersihan rest area, serta menyediakan fasilitas layanan yang memadai, khususnya terkait kebutuhan BBM, toilet, tempat ibadah, tempat parkir, hingga pujasera.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan Kepolisian, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR dan stakeholder terkait lainnya dalam melakukan pemantauan arus lalu lintas di jalan tol," papar Subakti.
"Serta tindakan-tindakan lainnya yang diperlukan, dalam menjaga kinerja operasional dan kualitas layanan," tutupnya.
Untuk mendukung layanan operasional yang maksimal, Jasa Marga pun menyiagakan sebanyak 467 unit armada operasional di seluruh jalan tol di Indonesia.
Terdiri dari 146 kendaraan derek, 121 kendaraan Mobile Customer Service (MCS), 53 kendaraan ambulance, 37 kendaraan rescue, 3 kendaraan multiguna, 107 kendaraan Patroli Jalan Raya (PJR).
Sejumlah jenis armada operasional tersebut juga turut dihadirkan dalam Kick Off Satgas Jasa Marga Siaga Operasional Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR