e-Fuel ini nantinya akan digunakan pada mesin ultra-lean burn atau mesin yang bekerja dengan membakar lebih banyak udara dibandingkan bahan bakar.
Dengan membakar lebih banyak udara, mesin bekerja lebih efisien bahan bakar serta emisi gas buang yang dihasilkan juga lebih rendah.
Baca Juga: Regulasi e-Fuel Sedang Digodok, Porsche Tertarik Balik Lagi ke Ajang F1?
Selama dua tahun ke depan, Hyundai, Aramco, dan KAUST akan meriset formula e-Fuel yang dikombinasikan dengan sistem pembakaran baru.
Studi ini juga akan melakukan verifikasi seberapa besar emisi gas buang yang bisa ditekan ketika e-Fuel digunakan pada mobil hybrid ketimbang bahan bakar konvensional.
Apakah e-Fuel hasil pengembangan Hyundai dapat diaplikasikan secara massal? Kami tunggu kelanjutan riset ini.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR