Namun desain tersebut tampaknya sudah tak lagi jadi rahasia, jadi tim-tim lain bakal bisa menyelesaikan masalah porpoising tersebut.
Banyak tim dengan cepat menyadari soal solusi tersebut, ditambah lagi penyebaran informasi yang sangat cepat di paddock.
"Opini ini sudah beredar ke tim-tim lain. Haas juga sudah berhasil menyelesaikan masalahnya dengan solusi serupa pada hari kedua tes," jelasnya.
Ferrari yang sempat mengalami porpoising di hari awal tes juga berhasil sedikit mengakali masalah tersebut di hari ketiga.
Red Bull yang tampil biasa saja selama tiga hari tes, juga percaya diri bisa menyelesaikan masalah porpoising ini.
"Tidak sulit menghilangkan mantul-mantulnya. Yang sulit adalah untuk tidak kehilangan waktu lap pada prosesnya," ungkap Adrian Newey, Direktur Teknis Red Bull.
"Ini adalah pertama kalinya ground effect kembali setelah 40 tahun. Ini memang bawaan dari konsep aerodinamika ini," tegasnya.
Pada tanggal 10 hingga 12 Maret 2022 mendatang, akan ada tes pramusim sesi kedua di Sirkuit Bahrain atau sepuluh hari menjelang dimulainya seri pertama balap F1 2022 di tempat yang sama.
Pada tes tersebut, kita semua akan melihat seberapa jauh tiap tim menyelesaikan masalah porpoising ini.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | planetf1.com,Auto Motor und Sport |
KOMENTAR