GridOto.com - Di Indonesia Kawasaki punya motor sport bergaya retro yakni Kawasaki W175.
Lain lagi kalau di Filipina, di sana Kawasaki punya yang namanya Barako II sebagai motor yang boleh dibilang cukup klasik juga.
Soalnya kalau dilihat Barako II ini punya bentuk khas motor komuter era 1990-an, cenderung jadul dan ketinggalan zaman memang.
Bantuk tangkinya memanjang dan cukup mengotak serta slim, minim lekukan berotot seperti lazimnya motor modern.
Pun begitu dengan joknya yang tebal dan landai, tidak nungging seperti motor kekinian.
Headlamp-nya pun berbentuk kotak yang dibekali fairing mirip Yamaha RX-Z.
Seperti W175, Kawasaki Barako II ini juga dibekali mesin satu silinder, SOHC, berkapasitas 177 cc, berpendingin udara, serta karburator sebagai pengabut bahan bakarnya.
Power mesin ini sebesar 12,74 dk, dengan torsinya sebesar 32 Nm, miriplah dengan Kawasaki W175.
Baca Juga: Mana yang Tampilannya Lebih Keren, Honda Vario 150 Indonesia atau New Click150i Filipina?
Yang bikin unik dari motor ini ada di bagian sokbreker belakangnya.
Yup, kalian tak salah lihat Kawasaki Barako II ini memang dibekali empat buah sokbreker belakang.
Sokbreker sebanyak itu jelas kuat banget dong buat mengangkut beban yang berat, dijamin anti ambles.
Bukan tanpa alasan kenapa ia dibekali sokbreker belakang sampai empat buah.
Melansir web resmi Kawasaki Filipina, Barako memang sejatinya diciptakan untuk bekerja keras.
Motor dengan mesin 177 cc ini dikenal bandel sehingga banyak dimanfaatkan sebagai motor niaga.
Di Filipina sendiri ada salah satu moda transportasi yang jadi andalan penduduknya, yakni semacam bentor.
Dan kebanyakan Barako II ini jadi Bentor di sana, yang mana ia dimodifikasi dengan tambahan semacam kereta atau gerobak agar bisa mengangkut penumpang lebih banyak.
Makanya dengan empat sokbreker belakang Barako II jadi mampu banget menopang beban tambahan itu.
Walaupun diciptakan sebagai motor heavy duty, ternyata Kawasaki Barako II ini juga laku keras untuk masyarakat umum gara-gara mesinnya bandel.
Namun biasanya mereka melepas shock yang paling belakang biar lebih nyaman dipakai untuk harian.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR