GridOto.com - Membuka tahun, PT Honda Prospect Motor (HPM) mencatatkan penjualan sebanyak 7.727 unit pada Januari 2022.
Angka tersebut turun sekitar 20 persen jika dibandingkan penjualan Honda dibandingkan Desember 2021 sebanyak 9.759 unit.
Kondisi ini ternyata dikarenakan terjadinya krisis komponen chip semikonduktor.
"Pada bulan Januari, penjualan Honda dipengaruhi pasokan komponen yang belum normal," ujar Yulian Karfili, PR and Digital Manager PT HPM lewat daring di Jakarta, Selasa (15/2/2022).
Lantas, dalam satu model mobil Honda itu sebetulnya seberapa banyak jumlah chip yang dibutuhkan.
Menurut Arfi, semakin banyak fitur yang disematkan pada sebuah mobil maka akan semakin banyak chip yang digunakan.
"Sebagai gambaran seperti itu, makin banyak fitur yang sifatnya elektrik maka akan semakin banyak membutuhkan chip semikonduktor," katanya.
Arfi pun memberikan contoh fitur-fitur pada Honda Brio yang meggunakan chip semikonduktor.
"Rata-rata chip yang dipakai misal Honda Brio ya, ada ABS, ada Steering Wheels, ada Head Unit, dan masing-masing komponen itu saja bisa lebih dari satu chip," jelasnya.
Dari perumpamaan tersebut, Arfi pun menjelaskan kalau penggunaan chip pada Honda Brio tidak akan sebanyak di Honda CR-V yang fiturnya lebih banyak.
Lebih lanjut, kendala chip semikonduktor diakui Arfi masih belum berpengaruh terhadap ekspor.
"Memang secara demand di negara ekspor itu masih sama belum ada penurunan," terangnya.
Namun, semisal terkendala itu hanya terjadi bila ada kecacaran produksi.
Terkendala ekspor seperti halnya untuk Brio dan BR-v, bisa jadi ada kendala karena kecacatan produksi.
Ketika itu terkendala, lanjutnya, HPM harus memutuskan untuk memberikan prioritas.
Baca Juga: Gratis Biayanya Lho Perubahan Pelat Nomor Berlatar Putih dan Chip
"Jadi kami akan memberikan prioritas ke pasar domestik terlebih dahulu atau ekspor, namun sampai saat ini belum ada perubahan untuk pengiriman ekspor Honda Brio dan BR-V," tukasnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR