Menurutnya, dengan adanya exit tol tambahan ini maka masyarakat bakal merasakan dampak positifnya.
Seperti meningkatnya perekonomian masyarakat karena wilayahnya dilewati oleh para pengendara yang akan masuk ke jalan tol Demak-Tuban.
Secara terpisah, Suhas Bukti selaku Kepala Bapedda Litbang, sudah memetakan sejumlah desa di 4 kecamatan yang nantinya terdampak proyek jalan tol Demak-Tuban.
"Tepatnya ada sebanyak 18 desa di 4 kecamatan," tuturnya.
Rinciannya yakni di Kecamatan Demak ada Desa Sedo dan Desa Bolo yang dilewati jalan tol.
Selanjutnya di Kecamatan Gajah ada Desa Boyolali, Desa Gajah dan Desa Sari.
Kemudian proyek jalan tol itu juga melewati Kecamatan Karanganyar, tepatnya di Desa Cangkring Rembang, Desa Karanganyar, Desa Ketanjung, Desa Ngemplik Wetan, Desa Undaan Lor dan Desa Wonorejo.
Terakhir ada Desa Botorejo, Desa Kunci, Desa Mranak, Desa Mrisen, Desa Sidomulyo dan Desa Trengguli di Kecamatan Wonosalam yang juga dilewati proyek tol Demak-Tuban.
Nantinya proyek tol tersebut diperkirakan mulai dibangun dari titik selesainya tol Semarang-Demak di Desa Kadilangu.
Bicara soal proyek tol Semarang-Demak, Humas PT PP, Robby Sumarna menyebutkan kalau progres pengerjaan khususnya di Seksi 2 sekarang sudah mencapai 70 persen.
"Targetnya mundur jadi Oktober 2022, mengingat adanya proses penyelesaian pembebasan lahan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Proyek Tol Demak-Tuban Akan Lewati 18 Desa di 4 Kecamatan, Bupati Ingin Ada 3 Exit Tol.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Tribunjateng.com |
KOMENTAR