l/ GridOto.com- Kecelakaan tunggal Toyota Camry di jalur TransJakarta Senen, Jakarta Pusat, menyimpan pertanyaan bagaimana untuk proses pertama penyelamatannya.
Dalam kecelakaan ini mengakibatkan 2 orang korban tewas terbakar.
Menurut keterangan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Arga Dirja Putra, setelah terjadi kecelakaan korban terjebak.
Berkaca dari hal ini, proses evakuasi terhadap korban kecelakaan menjadi hal yang penting.
"Nyawa manusia itu di atas segalanya," ungkap M. Budi Susandi, Investigator Subkom LLAJ, Komite Nasional Keselamatan Transportasi.
Budi mengungkapkan setiap kecelakaan pihak regulator berupaya untuk memitigasi agar terhindar dari kejadian fatal.
Untuk kasus kecelakaan tunggal di jalur TransJakarta, dimana terjadi kebakaran pasca kecelakaan.
"Yang pertama jika pengendara masih sadar, matikan stop kontak," jelasnya.
Harapannya, aliran bensin terhenti.
Baca Juga: Korban Kecelakaan Toyota Camry di Senen, Jakarta Polisi Berpangkat AKP
Dilanjutkan dengan memadam api.
Saat ini, di dalam kendaraan baru regulator mewajibkan adanya alat pemadam api ringan.
Untuk mobil kecil, dengan penumpang terbatas didesain pintu mudah terbuka.
Sehingga mudah dalam proses evakuasi.
"Namun apabila pintu tidak bisa terbuka, dalam kondisi darurat bisa saja kaca dipecahkan," ungkap pria berkantor di Medan Merdeka Timur No. 5, Jakarta Pusat.
Pada kendaraan besar, regulator mewajibkan adanya palu dengam ujung lancip agar bisa memecahkan kaca.
"Pada mobil kecil memang tidak ada peralatan itu," bilangnya.
Namun jika ada masyarakat yang melihat bisa memecahkan dengan peralatan yang biasanya dibawa.
"Bisa dengan palu yang ada, yang penting kaca bisa terbuka dan korban diselamatkan," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR