"Biasanya akibat lift klep terlalu tinggi lalu tidak diukur juga load maksimal yang bisa diterima oleh klep," tambahnya.
"Per klep ini kan punya bentuk yang beda-beda, dari jumlah ulir dan kerenggangannya itu bisa memengaruhi load atau tekanan yang bisa diterima oleh per klep," terangnya lagi.
Makanya, saat memodifikasi bentuk kem harus disesuiakan juga per klepnya sesuai kebutuhan si kem yang sudah dimodifikasi.
"Selain dua hal tadi, per klep bisa patah kalau memang kualitasnya kurang baik atau memang sudah cukup tua. Per klep ini juga harus diganti kalau kondisinya sudah lemah," tutupnya.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR