Lebih lanjut, Wijayanto mengatakan proses pergantian TKD rencananya baru dilakukan pekan depan.
Pasalnya perlu ada koordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait di Provinsi DIY, mengingat status tanahnya berbeda dengan daerah lain.
"Kalau di DIY kan ada Sultan Ground (SG), ini masih belum tahu bagaimana koordinasi dan pelaksanaannya," terangnya.
Jika pencairan uang ganti ruginya selesai, maka bukan tidak mungkin kalau proses land clearing dan groundbreaking bisa dilakukan dengan lancar.
Perlu diketahui, jalan tol Yogyakarta-Bawen punya bentang konstruksi sejauh 75,8 Km.
Nantinya, proyek jalan tol itu membutuhkan sebayak 1.098 bidang lahan dengan total luas 36,39 hektare.
Sementara untuk total uang ganti rugi lahan terdampak disetimasi mencapai Rp 905,3 miliar.
"Targetnya bisa selesai pada akhir 2023 untuk trase yang ada di Yogyakarta," pungkas Wijayanto.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Maret Tahun Ini Direncanakan Peletakan Batu Pertama Tol Yogyakarta-Bawen.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Tribunjogja.com |
KOMENTAR