Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Batal Cabut dari F1, Honda Masih Akan Bikin Mesin Red Bull Sampai 2025

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 28 Januari 2022 | 21:05 WIB
Honda masih pasok mesin buat Red Bull sampai 2025
Formula1.com
Honda masih pasok mesin buat Red Bull sampai 2025

GridOto.com - Honda tak jadi keluar F1 dan dipastikan masih akan memasok mesin buat Red Bull hingga musim 2025.

Kabar ini sangat mengejutkan karena berlawanan dengan rencana awal Honda dan Red Bull yang akan berpisah usai musim 2021 berakhir.

Sebelumnya, Red Bull sudah mendirikan Red Bull Powertrains (RBP) yang membuat mesin sendiri dengan hak paten dari Honda.

Red Bull bahkan merekrut banyak tenaga ahli sampai 'membajak' teknisi tim rival untuk serius membuat mesin F1.

Rencana tersebut kemudian berkembang di mana Honda masih akan membantu Red Bull selama musim 2022, sebagai masa transisi sebelum benar-benar lepas di 2023.

Honda kemudian mengumumkan juga proyek balap F1-nya di Red Bull Powertrains ini akan diawasi langsung Honda Racing Corporation (HRC), yang sebelumnya hanya menangani balap roda dua.

Bahkan Masashi Yamamoto, bos Honda F1, baru-baru ini diumumkan cabut dari Honda untuk gabung langsung membantu proyek skuat Milton Keynes.

Nyatanya, mesin tim Red Bull Racing dan AlphaTauri masih akan dipasok dari Jepang seperti sebelumnya, sampai musim 2025 berakhir.

Keputusan ini dibuat agar Red Bull benar-benar siap untuk fokus pada proyek F1 tahun 2026 mendatang.

Baca Juga: Dianggap Berbahaya, Sirkuit Jeddah F1 Arab Saudi Lakukan Revisi

"Kami menemukan solusi yang benar-benar berbeda dibandingkan sebelumnya, karena mesinnya masih akan dipasok dari Jepang sampai 2025, kami sama sekali takkan menyentuhnya," ungkap penasihat Red Bull, Helmut Marko, dilansir GridOto.com dari Autosport.

"Itu artinya hak paten dan semuanya masih dipegang Jepang, yang mana itu penting untuk 2026 saat kami menjadi pendatang baru," jelasnya.

Marko tak menampik, hasil gelar juara F1 2021 yang diraih Max Verstappen membuat keputusan mundurnya Honda berubah.

"Untuk menuju kesuksesan lebih besar, kami memikirkannya lagi dengan orang Jepang, dan juga mereka bisa menggunakan pengetahuan soal baterai dalam produk elektrik mereka," sambung Marko.

"Awalnya mereka hanya membuat mesin untuk 2022, tapi sekarang diputuskan lanjut sampai 2025, yang mana itu menguntungkan bagi kami, karena kami hanya perlu membuat kalibrasi dan penyesuaian," tegasnya.

Editor : Dida Argadea
Sumber : autosport.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Hapus Nomor Mantan, Simpan Kontak Penting Ini Saat Darurat di Jalan Tol

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa