Sebut saja nama Karel Abraham dan Tito Rabat, yang sempat menjadi pay rider MotoGP beberpa tahun silam dan hanya balapan di barisan belakang.
Namun kini tren pay rider sudah tak ada lagi dan itu membuat Dorna Sports senang.
"Ada beberapa orang yang bisa membeli kursi di MotoGP, tapi sekarang tak ada," ungkap CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta dalam wawancara EFE Sport Business Days, dilansir GridOto.com dari Todocircuito.
Ezpeleta juga mengungkap ada beberapa pihak yang punya uang sempat memberikan beberapa tawaran ke Dorna.
"Kami menginvestasikan uang kami ke tempat yang seharusnya, kami tak boleh kehilangan akal sehat kami. Ada juga orang yang sempat meminta membatasi jumlah pembalap dari negara tertentu misalnya Italia dan Spanyol," sambung Ezpeleta.
"Ini membuat nilai kompetisi jatuh karena juga ada orang yang datang ke MotoGP dengan uang dan membeli kursi balap. Sekarag tak ada lagi di MotoGP, semua pembalap yang balapan bisa balapan karena tim mau merekrutnya dan memberikan gajinya," jelasnya.
Kini dengan tidak adanya pay rider, Ezpeleta mengklaim MotoGP punya pembalap dengan level yang sangat tinggi.
"Buktinya di Reli Dakar. Ada pembalap yang baru saja keluar dari MotoGP, Danilo Petrucci, yang berhasil membuat semua orang takjub karena betapa mudah dia melakukannya, dia tak tahu gurun dan tak tahu waypoint," lanjutnya.
"Tapi balapan bukan soal dengan motor apa belum pernah dikendarainya dan lebih kepada motor apa yang pernah dipakainya balapan," tegas Ezpeleta.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Todocircuito.com |
KOMENTAR