GridOto.com - Dari tahun ke tahun, MotoGP terus mengalami berbagai perubahan sedikit demi sedikit.
Selain soal teknologi dan regulasi, bursa pembalap juga mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Salah satu yang positif adalah hilangnya fenomena pay rider, alias pembalap yang membayar kursi untuk balapan di MotoGP.
Seperti yang diketahui, hadirnya pay rider ataupun pay driver di dunia balap bukan hal terlarang dan sudah lumrah sejak lama.
Tim balap membutuhkan biaya besar untuk bisa balapan, meliputi pengeluaran untuk biaya motor, gaji dan akomodasi selama kompetisi.
Kadang kala pasokan dana dari pabrikan ataupun sponsor tidak cukup, makanya fenomena pay rider ataupun pay driver jadi salah satu solusi.
Di saat ada tim yang butuh dana, ada juga pembalap yang punya passion balapan dan kebetulan juga punya sumber daya yang cukup.
Pay rider atau pay driver banyak diartikan negatif, meski faktanya ada banyak nama besar yang mengawali kariernya dengan membayarkan uang untuk balapan.
Namun di MotoGP akhir-akhir ini, pay rider hampir selalu dianggap buruk karena performanya kurang layak berada di grid.
Baca Juga: Tanpa Sponsor Utama, Inilah Sponsor Asal Indonesia di Tim Gresini Racing MotoGP 2022
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Todocircuito.com |
KOMENTAR