Alasannya, ketiga produk tersebut sama-sama menggunakan sasis ladder frame dan belum mendapatkan generasi terbaru sejak diluncurkan pada 2015 silam.
Jadi bukan tidak mungkin kalau ketiga model tersebut, khususnya Toyota Innova yang memiliki pangsa pasar terbesar nantinya akan disematkan sasis TNGA-F.
Meskipun keihatannya tidak akan terjadi dalam waktu dekat, mengingat siklus produk ketiga model ini cukup panjang yaitu sekitar 10 tahun.
Itu jika melihat jarak antara Toyota Innova, Fortuner dan Hilux generasi sebelumnya yang lahir di Indonesia masing-masing pada 2004, 2005 dan 2006.
Sebelum digantikan oleh generasi kedua di tahun yang sama, yaitu pada 2015 silam setelah melalui beberapa tahap facelift atau penyegaran.
Ditambah lagi, Kawashita mengaku bahwa Toyota belum punya rencana konkret untuk menambah daftar pengguna TNGA-F dalam waktu dekat.
“Seperti yang saya ucapkan, kalau memang dibutuhkan kami akan mempertimbangkan adopsi sasis TNGA-F di lini produk kami yang lain,” ulang Kawashita.
“Tapi sampai saat ini, Toyota sendiri belum punya rencana untuk melakukan demikian,” tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR