Bahkan fasilitas umum untuk penyandang tunanetra dan tunarungu juga tersedia di dalam bus.
"Ini sudah menjawab kebutuhan kami sebagai difabel," terang Anggota Tim Advokasi Difabel Solo ini.
Kepala Dishub Kota Surakarta, Hari Prihatno menjelaskan, Bus Low Deck Monocoque hanya dioperasikan oleh satu petugas saja.
"Yang mengoperasikan hanya sopir, untuk tempat naik kursi roda akan dibuat hidrolik," ucap Hari
Terkait tempat pemberhentian, Hari mengklaim bus ini tidak memerlukan tempat khusus untuk berhenti.
Pasalnya tinggi pintu masuk Bus Low Deck Monocoque di Kota Surakarta dengan trotoar sudah hampir sama.
Meski begitu, Manager Engineering Adi Putro Eko Widianto mengklaim masih diperlukan trotoar khusus.
"Diperlukan pertimbangan bagaimana kondisi trotoarnya saat musim hujan," jelas Adi Putro Eko Widianto.
Eko menjelaskan, kondisi tersebut dipertimbangkan untuk memberi kemudahan terhadap pengguna kursi roda.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Ini Catatan untuk Bus Difabel yang Sudah Diuji Coba di Solo,Pintu Masuknya Dinilai Masih Agak Sempit
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | TribunSolo.com |
KOMENTAR