Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Isu BBM Jenis Premium Dihapus Kembali Mencuat, Pakar Ekonomi UNAIR Surabaya Angkat Bicara

Dia Saputra - Selasa, 4 Januari 2022 | 22:00 WIB
Pompa pengisian BBM Premium di SPBU Pertamina.
Pradana/GridOto.com
Pompa pengisian BBM Premium di SPBU Pertamina.

GridOto.com - Belum lama ini wacana akan dihapusnya Bahan Bakar Minyak (BBM) milik Pertamina jenis Premium kembali mencuat.

Kabar mengenai pergeseran Premium ke Pertalite telah menjadi perbincangan hangat masyarakat Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir.

Pasalnya telah beredar isu juga, kalau Pertalite akan dihapus secara bertahap agar BBM yang digunakan hanya Pertamax series.

Hal tersebut mengundang perhatian pakar ekonom Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Gigih Prihatono.

Melansir Surya.co.id, Gigih Prihanto berpendapat bahwa Indonesia saat ini memang memerlukan energi yang lebih ramah lingkungan.

"Ancaman terhadap iklim sudah cukup nyata. Tapi pergeseran penggunaan BBM ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat," ucap Gigih Prihanto.

Gigih berpendapat, Indonesia membutuhkan waktu kurang lebih dua tahun agar benar-benar berpindah dari Premium ke Pertalite.

Baca Juga: BBM Premium Batal Dihapus Tahun Ini, Distribusinya Justru Bakal Diperluas ke Seluruh Indonesia

Baca Juga: BBM Premium 88 Masih Dipasarkan di 2022, Aturan Baru Bakal Tetap Distribusi ke Seluruh Indonesia

Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Pemerintah pusat agar semua berjalan dengan lancar.

"Terlebih saat ini sedang Indonesia sedang mengalami proses pemulihan dari Pandemi Covid-19," tambah pakar ekonom UNAIR.

Menurutnya, daya beli masyarakat di level bawah menjadi turun dalam masa pemulihan seperti ini.

Gigih menjelaskan, salah satu komponen hajat hidup orang banyak adalah terkait dengan BBM.

Alhasil ketika peraturan tersebut diterapkan, ditakutkan dapat mengurangi atau membebani masyarakat kalangan bawah.

"Menurut saya, jika shifting Premium ke Pertalite ini dibuat secara bertahap, tidak akan menjadi terlalu banyak masalah bagi perekonomian masyarakat Indonesia," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pakar Ekonom UNAIR: Pergeseran BBM RON Rendah ke RON Tinggi Butuh Waktu 2 Tahun

Editor : Dida Argadea
Sumber : Surya.co.id

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Jika KTM Keluar MotoGP Sekarang Juga, Aturan Ini Harus Direvisi Demi Selamatkan Pembalap

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa