Baca Juga: BBM Premium 88 Masih Dipasarkan di 2022, Aturan Baru Bakal Tetap Distribusi ke Seluruh Indonesia
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Pemerintah pusat agar semua berjalan dengan lancar.
"Terlebih saat ini sedang Indonesia sedang mengalami proses pemulihan dari Pandemi Covid-19," tambah pakar ekonom UNAIR.
Menurutnya, daya beli masyarakat di level bawah menjadi turun dalam masa pemulihan seperti ini.
Gigih menjelaskan, salah satu komponen hajat hidup orang banyak adalah terkait dengan BBM.
Alhasil ketika peraturan tersebut diterapkan, ditakutkan dapat mengurangi atau membebani masyarakat kalangan bawah.
"Menurut saya, jika shifting Premium ke Pertalite ini dibuat secara bertahap, tidak akan menjadi terlalu banyak masalah bagi perekonomian masyarakat Indonesia," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pakar Ekonom UNAIR: Pergeseran BBM RON Rendah ke RON Tinggi Butuh Waktu 2 Tahun
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Surya.co.id |
KOMENTAR