Selain faktor internal, Puji mengatakan bahwa faktor eksternal atau lingkungan yang juga bisa mempercepat timbulnya karat pada mobil yang umurnya masih muda.
Seperti lokasi tempat tinggal atau perjalanan yang dekat dengan laut atau tempat-tempat lainnya dengan konsentrasi garam atau zat besi yang tinggi, lokasi parkir yang tidak terlindung dari cuaca, atau mobil yang jarang dicuci meskipun sudah kotor.
“Pernah ada konsumen yang mengeluh mobilnya berkarat dan saat kami selidiki, jalur dia untuk berangkat ke kantor itu melewati pabrik baterai,“ ujar Puji.
“Selain itu, air tanah yang jelek atau mengandung besi juga berpotensi menimbulkan karat kalau dipakai untuk mencuci mobil,” lanjutnya.
Oleh karena itu, pengecekan sampel air di rumah konsumen juga menjadi salah satu hal yang dilakukan pihaknya jika ada klaim seperti demikian.
Sementara untuk masalah perbaikan, pihaknya akan mengerok bagian panel yang sudah terserang karat.
“Jadi pelatnya digerinda sampai karatnya hilang, lalu disemprot cairan tahan karat dan epoxy sebelum dicat kembali,” ucap Puji.
“Tapi kalau sudah terlanjur keropos, mau tidak mau bagian panel yang sudah berkarat harus dibuang dan diganti pelat baru,” tambahnya.
Untuk masalah harga, Puji mengatakan estimasi harga untuk perbaikan karat adalah dari Rp 3 hingga 5 juta.
“Itu untuk kerusakan menengah, dengan estimasi pengerjaan tiga hari per panelnya,” kata Puji.
“Tapi kalau untuk estimasi yang lebih pasti, kami harus lihat terlebih dulu kondisi karatnya seperti apa,” tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR