Sebelumnya, pemerintah akan menghapus BBM jenis Premium dan Pertalite, sebagai upaya memperbaiki kondisi lingkungan.
"Kita memasuki masa transisi di mana Premium (RON 88) akan digantikan dengan Pertalite (RON 90), sebelum akhirnya kita akan menggunakan BBM yang ramah lingkungan," ujar Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas, Soerjaningsih yang dikutip dalam situs Ditjen Migas Kementerian ESDM.
Menurutnya, Premium saat ini hanya digunakan oleh tujuh negara saja.
Volume penggunaannya pun sangat kecil seiring naiknya kesadaran masyarakat menggunakan BBM dengan kualitas yang lebih baik.
Soerja menyatakan, pemerintah tengah menyusun roadmap BBM ramah lingkungan, di mana nantinya pertalite juga akan digantikan dengan BBM yang kualitasnya lebih baik.
"Dengan roadmap ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Pimpinan Komisi VII Dukung Penghapusan Premium, Tapi Harus Ada Insentif"
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Tribunnews.com,migas.esdm.go.id |
KOMENTAR