Wahyu Rusmayadi, Supervisor Motorsport Activity YIMM mengatakan, pihaknya memang sengaja menerapkan Le Mans Start di YEF.
"Ini karena kami ingin menumbuhkan kultur balap ketahanan atau endurance di Indonesia," ujar Wahyu kepada GridOto.com pada Minggu (19/12/2021) di Sirkuit Sentul, Bogor.
"Makanya apa yang diterapkan di ajang balap motor ketahanan tingkat dunia seperti 8 Hours of Suzuka juga kami terapkan di sini, salah satunya adalah Le Mans Start," lanjutnya.
Sesuai namanya, Le Mans Start dimulai dari ajang balap mobil ketahanan legendaris yaitu 24 Hours of Le Mans yang dimulai pada 1923.
Tapi, Le Mans Start sendiri mulai ditinggalkan semenjak dekade 60-an karena dianggap berbahaya.
Pasalnya, banyak pembalap tergesa-gesa mengencangkan sabuk keselamatan mereka untuk mendapatkan start yang bagus.
Bahkan, hal tersebut sempat menyebabkan korban jiwa ketika pembalap asal Inggris yaitu John Woolfe mengalami kecelakaan di lap pertama 24 Hours of Le Mans 1969.
John diketahui meninggal dunia akibat terlempar dari mobilnya kerena tidak mengenakan sabuk keselamatan saat melakukan start.
24 Hours of Le Mans sendiri akhirnya meninggalkan prosedur start tersebut pada 1970.
Kini, Le Mans Start hanya digunakan di beberapa ajang balap, termasuk balap motor ketahanan.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR