Tapi Honda melakukan upgrade di area dinding silinder yang diadopsi dari mesin motor balap mereka, sehingga masalah overheating atau panas jadi teratasi.
Hal tersebut masuk akal, karena motor balap MotoGP sendiri harus kuat dipacu sampai 18.000 rpm sehingga butuh mesin yang sangat tahan dari panas yang dihasilkan oleh gesekan antara piston dan dinding silinder.
Area kedua yang jadi fokus adalah kepala silinder di mana jarak antara camshaft yang dibuat lebih rapat, sehingga memengaruhi desain dari sudut klep.
"Ini dilakukan agar mesin kami mendapatkan efsiensi dalam pembakaran mesin, sehingga output mesin bisa lebih bertenaga," tambah Asaki.
Ketiga, Honda juga mendesain ulang area turbocharger untuk mengakomodasi kerja MGU-H lebih maksimal.
"Karena mesin F1 modern sangat kompleks di mana kami harus menggunakan panas yang dihasilkan dari knalpot untuk dijadikan tenaga elektrik," lanjutnya lagi.
MGU-H ini merupakan komponen yang akan mengubah energi panas dari panas knalpot untuk menjadi tenaga elektrik.
Energi listrik hasil olahan panas knalpot tadi akan digunakan untuk memutar turbin kompresor dan mengisap udara lebih banyak untuk proses pembakaran.
Simpelnya dengan membuat udara lebih banyak masuk ke ruang bakar, mesin Honda milik Red Bull bisa lebih bertenaga dan lebih kencang dari rival-rivalnya
Baca Juga: Lewis Hamilton Resmi Bergelar Sir dan Jadi Pembalap F1 Keempat yang Dianugerahi Gelar Bangsawan
"Jumlah power atau energi yang bisa digunakan oleh mesin tidak dibatasi, makanya area ini merupakan titik fokus kami," terang Asaki.
Hasilnya Honda mampu mendominasi balapan di musim 2021 ini dan berhasil membawa Red Bull menjadi juara dunia pembalap sejak terakhir diraih pada musim 2013.
Total Honda meraih 11 kemenangan (10 Verstappen, 1 Perez) sebelum akhirnya mereka lagi-lagi meninggalkan F1.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | f1technical.net,Formula1.com |
KOMENTAR