GridOto.com - Gabungan Aftermarket Otomotif Indonesia (GATOMI) menyebut insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) kurang memberikan efek yang signifikan terhadap industri aftermarket Tanah Air.
Meski begitu, Ayong mengakui penjualan produk di 2021 sudah mulai kembali ke omset seperti di 2018-2019 sebelum pandemi Covid-19.
Menurutnya, para pedagang aftermarket sudah mulai berjualan setelah kondisi pandemi ditetapkan level rendah.
"Semoga di 2022 ada perbaikan lagi," jelas Ayong.
Produk audio menurut Aying sudah memiliki pasar sendiri.
"Dari pengalaman kami menyasar kepada kendaraan seken," sebutnya.
Baca Juga: Honda BR-V Sudah Resmi Diproduksi di Karawang, Tahun Depan Bisa Dapat PPnBM 0 Persen Permanen?
Biasanya, pemilik mobil seken, ingin mengupgrade kualitas audiodengan menggunakan produk aftermarket.
Sebagai tambahan, pasar otomotif Indonesia lumayan bergerak berkat kebijakan relaksasi PPnBM yang diberlakukan pemerintah, dan kondisi ini jadi pertimbangan.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan adanya indikasi perpanjangan insentif PPnBM 0 persen di tahun 2022 mendatang.
Kemenperin bahkan mengatakan kebijakan ini bisa saja dipermanenkan jika produsen otomotif memenuhi syarat yang diinginkan pemerintah.
Salah satunya, pemerintah meminta agar produsen otomotif mampu meningkatkan kandungan lokal dalam kendaraan menjadi lebih tinggi.
Dari yang awalnya hanya 60 persen, Menperin meminta agar kandungan lokal bisa mencapai angka 80 persen.
"Pemerintah sedang mempersiapkan kebijakan ini secara berhati-hati dengan memperhitungkan cost dan benefitnya, serta harus menyusun time framenya terlebih dahulu," ujar Menperin di GIIAS Surabaya 2021 beberapa waktu yang lalu.
Relaksasi PPnBM sendiri adalah diskon untuk pajak yang seharusnya disetor ke pemerintah per satu unit penjualan mobil baru.
Tanpa pajak ini harga retail mobil baru menjadi semakin murah dan memicu pembelian masyarakat yang sempat lemas saat pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian melalui insentif tersebut, pada periode Maret-November 2021 penjualan mobil terdongkrak sebanyak 487 ribu unit atau naik sebesar 71,02 persen (year-on-year).
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR