Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Produk Audio Aftermarket Menyasar Pasar Mobil Bekas, Adakah Pengaruhnya PPNBM Terhadap Penjualan?

Muhammad Mavellyno Vedhitya - Selasa, 14 Desember 2021 | 10:30 WIB
Ayong Jeo, selaku Ketua GATOMI sekaligus CEO dari PT Kramat Motor
Istimewa
Ayong Jeo, selaku Ketua GATOMI sekaligus CEO dari PT Kramat Motor

GridOto.com - Gabungan Aftermarket Otomotif Indonesia (GATOMI) menyebut insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) kurang memberikan efek yang signifikan terhadap industri aftermarket Tanah Air.

Ayong Jeo, Ketua GATOMI mengatakan kalau PPnBM hampir tidak ada efek ke penjualan produk aftermarket.
 
 
Menurut Ayong, hal ini karena pajak emisi baru hanya untuk mobil-mobil yang medium ke atas.
 
"Medium ke bawah tidak kebagian, apalagi LCGC tidak dapat diskon. Itu sebabnya tidak ada pengaruhnya ke kami," katanya.
 
Sebab, secara produk, mobil-mobil menengah ke atas telah memiliki sistem audio yang cukup baik.
 
Berbeda dengan mobil atau kendaraan menengah ke bawah seperti LCGC.  

Meski begitu, Ayong mengakui penjualan produk di 2021 sudah mulai kembali ke omset seperti di 2018-2019 sebelum pandemi Covid-19.

Menurutnya, para pedagang aftermarket sudah mulai berjualan setelah kondisi pandemi ditetapkan level rendah. 

"Semoga di 2022 ada perbaikan lagi," jelas Ayong.

Produk audio menurut Aying sudah memiliki pasar sendiri.

"Dari pengalaman kami menyasar kepada kendaraan seken," sebutnya.

Baca Juga: Honda BR-V Sudah Resmi Diproduksi di Karawang, Tahun Depan Bisa Dapat PPnBM 0 Persen Permanen?

Biasanya, pemilik mobil seken, ingin mengupgrade kualitas audiodengan menggunakan produk aftermarket.  

Almaz dan Almaz RS mendapat subsidi PPnBM dari Wuling serta bunga 0 persen atau DP 25 persen.
Dok. Wuling Motors.
Almaz dan Almaz RS mendapat subsidi PPnBM dari Wuling serta bunga 0 persen atau DP 25 persen.

Sebagai tambahan, pasar otomotif Indonesia lumayan bergerak berkat kebijakan relaksasi PPnBM yang diberlakukan pemerintah, dan kondisi ini jadi pertimbangan.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan adanya indikasi perpanjangan insentif PPnBM 0 persen di tahun 2022 mendatang.

Kemenperin bahkan mengatakan kebijakan ini bisa saja dipermanenkan jika produsen otomotif memenuhi syarat yang diinginkan pemerintah.

Salah satunya, pemerintah meminta agar produsen otomotif mampu meningkatkan kandungan lokal dalam kendaraan menjadi lebih tinggi.

Dari yang awalnya hanya 60 persen, Menperin meminta agar kandungan lokal bisa mencapai angka 80 persen.

"Pemerintah sedang mempersiapkan kebijakan ini secara berhati-hati dengan memperhitungkan cost dan benefitnya, serta harus menyusun time framenya terlebih dahulu," ujar Menperin di GIIAS Surabaya 2021 beberapa waktu yang lalu.

Relaksasi PPnBM sendiri adalah diskon untuk pajak yang seharusnya disetor ke pemerintah per satu unit penjualan mobil baru.

Tanpa pajak ini harga retail mobil baru menjadi semakin murah dan memicu pembelian masyarakat yang sempat lemas saat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kandungan Lokal Kurang dari 80 Persen, Avanza dan Xenia Tak Masuk Daftar Calon Penerima Insentif PPnBM DTP Permanen

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian melalui insentif tersebut, pada periode Maret-November 2021 penjualan mobil terdongkrak sebanyak 487 ribu unit atau naik sebesar 71,02 persen (year-on-year).

 

Editor : Hendra

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Terawat Sampai Dilelang, Selama Ini Mobil dan Motor Sitaan KPK Menginap di Rupbasan Dewi Sartika

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa