Bukan hanya karena menjadi sopir taksi merupakan pengalaman yang benar-benar baru untuknya.
Tapi karena menjadi sopir taksi juga memberikan tantangan-tantangan tersendiri terutama yang berhubungan dengan sewa atau penumpang.
“Bisa tahu apakah kita itu tipikal orang yang mau diajak ngobrol atau tidak saja sudah jadi tantangan,” ujar pria yang membawa Toyota Soluna ketika menjadi sopir taksi.
Pun dengan pemilihan rute. Andre memberikan contoh dengan pengalamannya saat mendapat sewa ke Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
“Rute saya belum tentu jadi yang paling ‘benar', ada penumpang yang mau diajak lewat Kuningan untuk menghindari macet di Semanggi,” jelas Andre.
“Ada juga yang macet gak macet harus lewat Semanggi dan lewat tol-nya,” tambah pria kelahiran 1967 itu.
Meskipun tidak jarang dirasa berat, Andre mengenang pengalamannya sebagai sopir taksi sebagai suatu hal sangat membuka mata khususnya mengenai pola pikir konsumen.
Juga sebagai hal yang mengajarkannya soal kegigihan, konsistensi, serta fokus terhadap konsumen untuk melayani sepenuh hati.
Itu suatu hal yang diakuinya masih terus ia pelajari selama berkarier di perusahaan berlambang Burung Biru tersebut.
“Apalagi di Blue Bird ini kan sangat menerapkan konsep kekeluargaan ya, kami selalu menyebut diri kami semua sebagai keluarga besar Blue Bird,” ujar Andre.
“Kebersamaan untuk melayani sepenuh hati di semua lini, baik itu sebagai pengemudi, sebagai pegawai, maupun sebagai anggota masyarakat,” tutupnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR