Miris rasanya kalau kecelakaan di jalan tol lebih banyak disebabkan kondisi sopir yang kelelahan atau mengantuk, daripada kondisi kendaraan yang bermasalah.
Mayoritas kecelakaan di jalan tol dialami oleh sopir kendaraan besar yang menempuh perjalanan jarak jauh, contohnya seperti sopir truk pengangkut barang.
Hal ini jarang terjadi untuk sopir kendaraan pribadi yang umumnya bisa beristirahat di rest area, karena tidak dikejar waktu atau target tertentu.
Terkait hal ini, Soejanto pun meminta kepada pengelola jalan tol untuk membuat tipuan ilusi mata.
Hal itu perlu dilakukan supaya pengendara tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi dan lebih sering mengerem.
"Usahakan bikin tipuan ilusi mata di jalan tol, seolah-olah jalan itu menyempit, sehingga sopir akan mengerem," terangnya.
Dirinya pun mengakui sudah banyak yang dilakukan pengelola jalan tol untuk menekankan angka kecelakaan.
Namun semuanya kembali lagi kepada kedisiplinan para pengemudi, jika memang dirasa lelah dan mengantuk lebih baik mencari rest area terdekat untuk beristirahat.
Baca Juga: Kurangi Angka Kecelakaan di Jalan Tol, KNKT Sarankan Jujur Pada Diri Sendiri
"Kembali lagi ini masalah disiplin masing-masing pengendara, dia harus jujur, kalau ngantuk ya berhenti," tandasnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR