Menurut Ridwan, cara kerja sistem traction control ini simpel yakni dengan membaca kecepatan di kedua roda motor menggunakan sensor, lalu hasilnya dikirim ke ECU.
"Jika ada perbedaan kecepatan antara roda depan dan belakang, maka ECU akan mengurangi tenaga yang dialirkan ke roda belakang," tutur Ridwan.
Untuk mengurangi tenaga ke roda belakang ada 2 tahap yang dilakukan oleh ECU, yakni memundurkan waktu pengapian lalu mengurangi suplai debit bahan bakar.
Dengan dua hal yang dilakukan tadi akan membuat tenaga yang dialirkan mesin ke roda belakang menjadi berkurang.
Baca Juga: Yamaha R15M Resmi Meluncur di Indonesia, Pakai Quick Shifter!
Efeknya roda belakang akan tetap berputar dengan kecepatan yang sama dengan roda depan dan tidak tidak terjadi spin di roda belakang akibat terlalu besarnya tenaga.
Dalam praktiknya, adanya fitur traction control akan mengurangi kemungkinan terjadi spin roda belakang ketika melintasi jalan yang licin atau berbatu.
Tentunya hal ini membuat penyaluran tenaga mesin menjadi lebih optimal dan mencegah terjadinya kecelakaan akibat tergelincirnya roda belakang.
Nah, itu tadi fungsi dan cara kerja traction control pada motor termasuk di Yamaha R15M.
Baca Juga: Legenda Balap Khawatir dengan Sirkuit Jalan Raya Kota Jeddah yang Terlalu Cepat
Saat fitur ini aktif, biasanya tenaga mesin akan terasa brebet secara tiba-tiba seakan mesin mau mati, tapi itu normal karena sistem sedang bekerja.
Umumnya pabrikan sendiri membuat sistem ini bisa diaktifkan atau di non aktifkan ketika motor sedang digunakan.
Jadi terserah kalian mau mengaktifkan atau tidak teknologi traction control di motor ini.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR