GridOto.com – Babak baru small MPV dengan kehadiran model terbaru Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
Kehadiran duet Avanza-Xenia di awal November 2021 ini menjadikan standarisasi baru di segmen small MPV.
Soalnya keduanya berubah total dan berlimpah fitur.
Meski pasar SUV merangkak naik, namun segmen MPV khususnya small MPV masihlah tetap diminati masyarakat Indonesia.
Meskipun masih memakai mesin yang sama namun banyak berubah.
Transmisi otomatisnya memakai CVT. Dimensinya lebih besar.
Baca Juga: Ini Alasan Mitsubishi Xpander dan Toyota Avanza Pakai Transmisi CVT?
Kepraktisan kabin juga jauh meningkat dibanding model sebelumnya.
Paling heboh soal sistem penggerak roda berubah dari roda belakang ke roda depan.
Seluruh ubahan ini dikatakan sebagai respon perubahan konsumen dan membaiknya infrastruktur jalan hampir di seluruh Tanah Air.
Seperti diketahui, pemerintah getol membangun jaringan jalan tol di seluruh pelosok negeri.
Tentunya sistem gerak roda belakang yang punya kelebihan di medan berat tak banyak lagi dibutuhkan.
Sebagai tuntutan baru adalah mobil penumpang yang nyaman dikemudikan.
Sebenarnya kehadiran Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tahun 2003 dulu mengisi celah pasar di bawah Toyota Kijang.
Namun seiring dominasinya di pasar kemudian mulai sedikit terganggu dengan muncul beberapa rival.
Dari seluruh rival, Suzuki Ertiga yang cukup mengagetkan di awal kemunculannya.
Dalam catatan saya, Ertiga saat pertama muncul seolah mengisi celah kekurangan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
Terutama di sisi kenyamanan berkendara dan penumpang.
Bahkan saat itu, Ertiga sempat dijadikan tolak ukur kenyamanan sebuah small MPV.
Toyota dan Daihatsu masih belum bereaksi.
Meski memperbaiki Avanza dan Xenia di sektor mesin dan kenyamanan namun modelnya sebatas facelift.
Suzuki Ertiga yang dianggap sebagai Avanza/Xenia Killer pun masih belum berkutik menggeser penjualan.
Lantas Honda Mobilio pun menawarkan keasyikan mengemudi khas Honda.
Mobilio sempat disebut juga sebagai Avanza/Xenia Killer, namun nyatanya tak juga mampu unggul di sisi penjualan.
Puncaknya saat kehadiran Mitsubishi Xpander yang kembali dijuluki Avanza/Xenia Killer.
Bedanya kali ini Xpander sempat mencuri penjualan tertinggi dibanding Avanza/Xenia, namun hanya sesaat.
Mitsubishi Xpander sekaligus membuat standar baru di sisi kenyamanan berkendara small MPV.
Dia unggul di sisi teknis dibanding Avanza/Xenia yang masih percaya diri dengan major change.
Malahan saking serunya kompetisi Xpander VS Avanza/Xenia hingga terbentuk rivalitas gerak roda belakang (Avanza/Xenia) VS gerak roda depan (Xpander).
Tapi akhirnya Avanza/Xenia kembali menggeser Ertiga, Xpander dan rival small MPV lainnya lewat model terbaru.
Avanza/Xenia akhirnya bergabung dengan rival lainnya yang lebih dulu memakai sistem gerak roda depan.
Memang jika dibandingkan dengan rival-rival di kelasnya, Avanza/Xenia tak sekadar menawarkan tampang baru.
Paling ketara adalah fitur yang di atas rata-rata sebuah small MPV.
Di varian termahal malah sudah dilengkapai teknologi semiotonomus. Hal yang tadinya hanya ada di segmen mobil mewah.
Baca Juga: Fitur Toyota Safety Sense All New Avanza Bisa Bekerja Lewat Sensor Ini
Xpander merespon kehadiran mobil sejuta umat ini dengan facelift tampilan dan kabin. Transmisi otomatisnya juga diganti CVT.
Suzuki Ertiga agak ketinggalan karena hanya menyajikan versi limited edition yang menambah fitur semata.
Honda Mobilio malah tak kedengaran kabarnya lagi.
Malahan santer dikabarkan Honda justru mengandalkan BR-V yang bertampang SUV untuk melawan Avanza/Xenia.
Inilah babak baru persaingan small MPV yang pasarnya masih sangat menjanjikan.
Masih terlampau dini menyimpulkan apakah duet Avanza dan Xenia unggul di penjualan seperti cerita selama ini.
Tapi menariknya rencana ke depan para rival. Mitsubishi Xpander sudah mengumumkan akan merilis versi hybridnya di tahun 2023.
Avanza juga demikian. Meski memakai label Veloz dan sudah mulai bersiap di pabrik Toyota di Karawang.
Veloz yang sebelumnya disebut sebagai varian termewah Avanza akan dikembangkan jauh lebih mandiri oleh Toyota.
Tak seperti Avanza, pabriknya sudah dipisah dari Daihatsu.
Disinyalir ke depan Veloz tak lagi harus tergantung dengan Xenia seperti halnya Avanza.
Veloz terbaru saat ini saja sudah mulai banyak perbedaannya. Bukan sekadar lampu dan gril depan namun nyaris seluruh bonnet.
Di fitur terlihat dari cakram rem belakang dan rem parkir elektronik serta brake hold.
Bisa jadi Veloz inilah cikal bakal mobil hybrid termurah yang disebut Toyota akan muncul tahun depan.
Jika saat ini mobil hybrid termurah masih di kisaran Rp 500 jutaan (Toyota Corolla Cross Hybrid), bukan tak mungkin nanti Veloz hybrid bermain di Rp 300 jutaan.
Pun dengan rival terdekatnya Mitsubishi Xpander hybrid. Tentunya akan bermain di harga ini.
Jangan lupa di samping rivalitas Avanza, Xenia, Veloz, Xpander, masih ada potensi lain dari Hyundai.
Sejak awal memutuskan investasi membuat pabrik di Indonesia, Hyundai sudah paham pasar small MPV sangat menjanjikan.
Beberapa media ramai membicarakan Hyundai Stargazer yang diposisikan kembali sebagai Avanza/Xenia Killer.
Baca Juga: Hyundai Stargazer, Rival Baru Dari Korea Selatan Di Segmen LMPV?
Bukan tak mungkin nanti jika memang benar Hyundai Stargazer bener-benar diluncurkan akan menggendong varian bermesin hybrid juga.
Pantau terus small MPV jangan sampai lepas! ***
*Penulis adalah wartawan otomotif sejak tahun 2000 di beberapa media grup Kompas Gramedia, seperti tabloid OTOMOTIF, majalah Otosport, majalah Auto Bild Indonesia dan saat ini bergabung di GridOto.com.
Editor | : | Bimo Aribowo |
KOMENTAR