"Jika aku bisa mundur, aku memilih menerima tawaran kontrak awal dari Petronas. Tapi aku ingin ada uang lebih," ungkap Razali dilansir GridOto.com dari Speedweek.
"Jujur saja, aku seharusnya tak merekrut Valentino Rossi. Di sana ada asumsi bahwa kami tak punya pilihan selain memakai Valentino di 2021. Kami mengira kami ditekan Yamaha, tapi sebenarnya tidak ada paksaan," jelasnya.
Saat direkrut SRT, Rossi memang sedang mengalami penurunan performa yang cukup signifikan hingga akhirnya pensiun juga.
"Kupikir Valentino juga menempatkan dirinya di bawah tekanan. Pembalap muda memang lebih cepat," lanjut pria asal Malaysia ini.
"Valentino bisa mencetak waktu lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya, namun itu tak cukup. Dia ingin sukses dan hatinya mengatakan demikian, tapi fisiknya tak begitu," jelas Razali.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
KOMENTAR