Misal saja kita anggap ketinggian puncak bukitnya sama.
Jarak antara kedua puncak bukitnya 10 m, sudut elevasi bukit lompatannya 45 derajat, berapa kecepatan optimum agar motor bisa melewati bukit itu?
dimana x=jarak antara dua bukit, A= sudut elevasi, Vo=kecepatan awal, g=percepatan gravitasi bumi (9,81 m/s2)
Dengan menggunakan rumus gerak parabola di atas, didapatkan kecepatan awal adalah 35,65 km/jam.
Jadi sang pembalap harus melompat dengan kecepatan awal segitu agar lompatannya sempurna.
Pembalap motocross profesional (misal pebalap MXGP) memang tidak menghitung secara rinci berapa kecepatan mereka saat melompat.
Tapi dengan latihan dan pengalaman, mereka tidak perlu menghitung secara rinci karena sudah memahami perkiraan kecepatan untuk melewati suatu rintangan.
Jadi mereka akan memperkirakan berapa kecepatan motor saat akan melompati suatu obstacle dengan melewatinya beberapa kali, bahkan kadang dengan melihatnya saja sudah tahu berapa kecepatan awal yang tepat.
Selain masalah perhitungan tadi, juga masih ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi keberhasilan pembalap saat jumping.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | berbagai sumber |
KOMENTAR