GridOto.com - Para pembalap membanjiri sirkuit Mandalika dengan pujian, setelah Race 2 WorldSBK Indonesia 2021 digelar pada Minggu, (21/11) akhir pekan lalu.
Mayoritas pembalap memang sudah memuji lokasi dan layout dari sirkuit bernama lengkap Pertamina Mandalika International Street Circuit itu sebelum WorldSBK Indonesia 2021 berlangsung.
Tapi, pujian kembali dihaturkan setelah Race 2 WorldSBK Indonesia yang digelar dalam kondisi hujan atau wet race.
Meskipun tetap memiliki beberapa kritisi, para pembalap yang bertengger di enam posisi terdepan pada Race 2 sama-sama memuji lintasan sirkuit Mandalika pada kondisi basah.
Sebut saja pembalap Kawasaki Racing Team, Jonathan Rea, yang menggasak double winner atau kemenangan ganda di WorldSBK Indonesia 2021.
"Jujur saja, sirkuit Mandalika punya grip yang fenomenal di kondisi basah," beber Rea dalam media debrief yang diikuti GridOto.com dan media lainnya di sirkuit Mandalika, (21/11/2021).
"Bahkan salah satu dengan daya cengkram yang terbaik di dunia (dalam kondisi basah)," imbuhnya.
Rasa kagum juga ditunjukkan pembalap WorldSBK keturunan Indonesia, Michael van der Mark dari tim BMW Motorrad.
Baca Juga: Pastinya Bukan Nasi Padang, Apa Sih yang Dimakan Para Pembalap di WorldSBK Indonesia 2021?
Michael van der Mark finis keenam di Race 1 WorldSBK Indonesia 2021 yang digelar dalam kondisi kering, tapi berhasil naik podium ketiga di Race 2 dalam kondisi basah.
"Motor saya memang kalah cepat saat trek sedang kering, tapi saat wet race saya bisa tampil lebih mantap," tutur Michael van der Mark.
"Yang membuat saya kagum adalah saat trek basah daya cengkeram motor lebih bagus ketimbang di race 1 di saat dry race," imbuh pembalap keturunan Indonesia itu.
Pun dengan rekan satu tim-nya yaitu Tom Sykes, yang mengaku terkejut dengan level grip yang bisa diberikan aspal sirkuit Mandalika dalam kondisi basah.
“Grip yang bisa diberikan oleh sirkuit ini di kondisi hujan membuat wet race menjadi lebih menyenangkan lagi bagi para pembalap,” ujar pembalap asal Skotlandia itu.
“Saya rasa anda juga akan mendapatkan jawaban yang sama dari seluruh rider yang turun balapan hari ini,” tambah Sykes.
Hal tersebut juga di-iyakan oleh Alvaro Bautista (Team HRC) yang menambahkan bahwa layout sirkuit Mandalika sangat enak untuk dilewati.
“Aku suka sekali layout sirkuit ini, dan tentu aja aku berharap mereka (WorldSBK) akan mempertahankan sirkuit ini tahun depan,” ujat Bautista.
Tapi tidak hanya pujian, Bautista dan para pembalap lain tetap memiliki kritisi untuk sirkuit yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) itu.
Misalnya, nyaris seluruh pembalap menganggap bahwa sistem drainase air di sirkuit Mandalika masih bisa lebih baik lagi.
“Trek ini harus memperbaiki sistem drainase mereka, karena di beberapa tempat masih ada air yang menggenang di lintasan,” ujar Bautista.
“Tapi di tempat lain pun bisa saja seperti ini kalau diterpa hujan deras pada waktu sesingkat tadi, jadi masalah ini bukan 100 persen dari sirkuit saja,” imbuhnya.
"Mungkin diperbaiki drainasenya karena meski hujan tak lagi deras, masih banyak genangan air terutama di area run-off yang cukup dalam," kata Jonathan Rea.
“Atau setidaknya menggeser balapan lebih awal, karena setiap jam 3 sore tempat ini nampak selalu diguyur hujan deras di akhir tahun,” saran Rea.
Meskipun begitu, Rea tetap memberikan apresiasi yang besar bagi penyelenggara event yaitu MGPA atas terlaksananya WorldSBK Indonesia 2021.
“Mereka telah melakukan pekerjaan yang bagus, aku melihat foto dari tempat ini 4 minggu lalu dan terlihat kalau pembangunannya belum selesai,” ujar Rea.
“Tapi mereka bisa tetap siap dan berhasil menyelenggarakan event kelas dunia, jadi selamat untuk semua tim penyelenggara, ini adalah pengalaman yang menyenangkan,” tutupnya.
Apresiasi dari para pembalap WorldSBK tadi tentunya menjadi hal yang bagus bagi sirkuit di Lombok, NTB itu.
Semoga apresiasi tersebut membuat ITDC dan MGPA bersemangat mengatasi kritik dan mematangkan persiapan menjadi host MotoGP bulan Maret 2022 nanti.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR