Razgatlioglu berhasil menghentikan Jonathan Rea dan Kawasaki yang hendak meraih gelar ke-7-nya beruntun.
Meski sukses bersama Yamaha, sebenarnya Razgatlioglu memulai kariernya di kelas Superbike bersama Kawasaki.
Setelah sukses di European Superstock 600 dan 1000 dengan motor Kawasaki, Toprak Razgatlioglu memulai debutnya sebagai pembalap reguler di WorldSBK juga dengan motor Kawasaki.
Sebagai seorang rookie, Razgatlioglu mampu finis ke-9 di klasemen akhir WorldSBK 2018.
Tahun selanjutnya, Razgatlioglu bahkan mampu finis kelima di klasemen akhir bersama tim Kawasaki Turkish Puccetti Racing.
Pembalap yang dibina oleh legenda balap Turki, Kenan Sofuoglu, ini bahkan digadang-gadang bakal menjadi pembalap masa depan Kawasaki setelah era Jonathan Rea berakhir nantinya.
Sayangnya saat itu Kawasaki tampaknya tidak terlalu sadar betapa berharganya Razgatlioglu.
Terjadi konflik berulang kali, Toprak Razgatlioglu dan manajemennya merasa dianaktirikan oleh Kawasaki.
Puncaknya terjadi pada ajang balap ketahanan Suzuka 8 Hours, di mana strategi Kawasaki dianggap oleh Kenan Sofuoglu tidak berpihak ke pembalap binaannya.
Toprak seolah tidak dianggap padahal jadi aset yang sangat berharga buat Kawasaki sebagai penerus Jonathan Rea.
Kondisi buruk ini tak disia-siakan Yamaha yang merekrut Toprak diam-diam dan mendapatkannya untuk menjadi rekan setim Michael van der Mark di 2020.
Performa Razgatlioglu langsung melejit sejak pertama gabung dengan Yamaha, hingga pada musim keduanya berhasil menang gelar dan menghentikan rekor Kawasaki.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR