Baca Juga: Pahlawan di Balik Mengkilapnya Mobil Pameran di GIIAS 2021, Jangan Kaget Lihat Honornya
"Namun hal itu balik lagi kepada Ushernya, yang penting kan bisa jaga diri. Sebab dimana pun perempuan bekerja pasti ada saja yang godain," sambung Dersya yang sudah bekerja di event GIIAS sejak 2017.
Sama seperti Dersya, Dewa juga mengaku sering mendapat godaan dari pengunjung yang genit.
"Kalau itu sih sering banget, tapi ya sudah risiko kerjaan. Jadi saya profesional dan menanggapi sebatas soal kerjaan saja," tuturnya.
Meski begitu, kedua perempuan ramah ini sepakat bahwa bekerja sebagai Usher terbilang sangat menjanjikan untuk menyambung keperluan hidup.
"Kalau saya sih Usher cuma kerjaan sampingan, karena di lain itu saya bisnis online shop sama model untuk photoshoot di bidang fashion. Untuk gaji Usher itu dibayar per hari dengan kisaran Rp 1,4 juta sampai Rp 2 juta dengan kontrak sepanjang event digelar," papar Dersya.
Sementara Dewa memiliki alasan tertentu dengan menjadikan Usher sebagai kerjaan utamanya.
"Untuk bayaran sih saya enggak bisa sebut tapi jadi Usher event otomotif itu menjanjikan lah. Selain itu bisa tambah ilmu soal mobil baru dan tidak ada target penjualan, kalau penjualan pastinya dilimpahin ke SPG (Sales Promotion Girl)," terangnya.
"Cuma karena kerja di event yang waktunya tidak tentu, saat pandemi saya kena imbasnya juga karena jarang ada event," lanjut Dewa.
Meski terbilang simpel, terdapat berbagai syarat untuk menjadi Usher di pameran otomotif.
"Syarat jadi Usher event otomotif sih pertama punya pengalaman, komunikasinya harus baik dan syarat fisik sih. Misal di brand mobil Eropa biasanya minimal tinggi 170 cm, jika brand Jepang atau China minimal 165 cm dengan berat badan yang proporsional tergantung tinggi badannya," tutup Dersya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR