"Proses identifikasi dalam berkendara ini lewat penglihatan. Misalkan saat ingin melalui persimpangan, di depan sebelah kanan motor kita ada mobil yang lampu sein kirinya aktif dan ada orang yang siap menyeberang," tuturnya.
"Penglihatan itu jadi proses identifikasi yang akan kita lanjutkan dengan prediksi sebagai proses pengambilan keputusan," tambah Lucky.
Menurut Lucky, untuk menghindari terjadinya kecelakaan dalam keadaan tadi, pengendara harus memprediksi adanya bahaya yang mungkin terjadi dan bisa mengambil keputusan dengan mengurangi kecepatan lebih awal.
Namun, kenyataannya kemampuan prediksi adanya bahaya ini berbeda disetiap pengendara, makanya ada yang harus ditingkatkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Baca Juga: Street Manners: Bisa Pengaruhi Konsentrasi Saat Riding, Jangan Papas Tipis Busa Jok Motor
"Proses identifikasi dan prediksi ini sangat berkaitan dengan fokus berkendara. Saat fokus berkurang maka kemampuan ini juga akan berkurang," ucap Lucky lagi.
"Makanya, berkendara itu harus fokus tidak boleh dalam keadaan mabuk, ngantuk ataupun sambil menjalankan kegiatan lainnya. Karena mempengaruhi kemampuan identifikasi dan prediksi bahaya yang jadi penyebab terjadinya kecelakaan," wantinya.
Oleh sebab itu Lucky mewanti agar pengendara tetap fokus dalam berkendara dan selalu tingkatkan kemampuan prediksi bahaya sehingga pengambilan keputusan berdasarkan pencegahan dini dari terjadinya kecelakaan.
Jadi bermotor bukan cuma kemampuan mengerem, buka gas dan oper gigi dengan tepat.
Tapi pola pikir yang mementingkan pencegahan dini dari terjadinya kecelakaan juga dibutuhkan oleh para pengendara Sob!
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR