Baca Juga: Exit Tol Yogyakarta-Solo Akan Berada di Empat Daerah Ini, Catat Lokasinya
Tapi para ahli waris tidak perlu pusing, karena Pemdes Taskombang sudah menyiapkan tanah kas desa seluas 2.000 m2 sebagai tempat relokasi ratusan makam tersebut.
"Jumlah makamnya mungkin sekitar 200 lebih ya. Itu lahan penggantinya sudah kami siapkan. Lokasinya tidak jauh dari kompleks makam yang lama," jelasnya.
Kasi Pertanahan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, mengatakan pembebasan lahan terdampak Jalan Tol Yogyakarta-Solo di Klaten untuk 2021 akan berakhir di Kecamatan Ngawen.
Jadi, untuk pembebasan lahan terdampak di wilayah lain di Klaten akan dilakukan pada 2022 mendatang.
"Untuk Kecamatan Ngawen nanti kalau masyarakat sudah setuju, Insya Allah 2021 ini selesai. Karena anggaran yang tersedia di 2021 hanya cukup untuk pembebasan lahan sampai Ngawen saja," ungkapnya.
Sulistiyono menambahkan, BPN Klaten sudah menyiapkan anggaran sebanyak Rp 650 miliar untuk membebaskan lahan terdampak di Ngawen.
"Itu yang masih ada sekitar Rp 650 miliar. Ya nanti kalau setuju akan kami ajukan dulu. Kami tidak menunggu, nanti kalau ada warga yang setuju maka langsung kami ajukan dan bayarkan uang ganti ruginya," lanjutnya.
Lalu, untuk pembebasan lahan terdampak Jalan Tol Yogyakarta-Solo di enam kecamatan tersisa, diusahakan bisa selesai pada 2022 mendatang.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ratusan Makam di Taskombang Klaten Terimbas Proyek Tol Yogyakarta-Solo, Ini Kata Kepala Desa.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Tribunjogja.com |
KOMENTAR