"Pengemudi cenderung terpacu emosi, tidak ingin mengalah, bisa saja gelap mata malah memicu kecelakaan," ungkap Adrianto.
Kedua adalah karakter pengemudi dalam berkendara.
Adrianto selalu mengingatkan untuk menerapkan karakter defensive driving.
Baca Juga: Street Manners: Hindari Kebiasaan Pegang Setir Hanya Satu Tangan
"Kemampuan berkendara safety juga harus diimbangi dengan defensive terhadap lingkungan sekitar," sebut Adrianto.
"Jago nyetir belum tentu bisa mengambil keputusan untuk menghindari celaka terhadap diri sendiri atau malah orang di sekitar," sambungnya.
Ketiga adalah kondisi kendaraan yang prima saat digunakan.
Kecelakaan tidak selalu dari kelalaian atau human error, tapi bisa dari kondisi kendaraan yang kurang mumpuni ketika dipakai.
"Selalu rawat mobil dalam kondisi baik, semua komponen mekanikal bekerja sempurna tanpa masalah," ujar Adrianto.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR