Jadi pembalap di belakang bisa memanfaatkan slipstream untuk menambah kecepatannya di trek lurus, ditambah juga dengan fitur DRS.
Sedangkan istilah dirty air lebih banyak berlaku di tikungan.
Aliran angin yang bermanfaat menjadi slipstream di trek lurus berubah menjadi 'dirty air' yang merugikan ketika melewati tikungan.
Saat melewati tikungan, mobil membutuhkan lebih banyak downforce sehingga kehadiran aliran udara yang dikeluarkan mobil di depan akan merugikan mobil di belakangnya.
Makanya dengan mobil F1 yang sekarang, menyalip di tikungan menjadi hal yang sulit karena dirty air ini.
Di tikungan, mobil di belakang sulit untuk terlalu dekat dengan mobil di depan karena ada ancaman understeer ataupun oversteer gara-gara dirty air ini.
Nah mobil baru F1 yang dipakai tahun depan dibuat untuk mengatasi masalah dirty air tersebut.
Dengan dirty air lebih kecil, mobil akan lebih mudah untuk mendekati mobil di depan sehingga kompetisi akan semakin seru.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Formula1.com,Racecar-engineering.com |
KOMENTAR