GridOto.com - Pada ajang balap F1, komentator balap pada siaran televisi sering menyebut istilah slipstream dan dirty air.
Kedua fenomena ini sebenarnya mengacu pada hal yang sama, yakni soal aliran angin yang dikeluarkan bodi mobil F1 ke arah belakang sehingga mempengaruhi laju mobil yang berada di belakangnya.
Namun, kedua hal tersebut punya dampak yang berlawanan terhadap mobil yang berada di belakang.
Slipstream sangat bermanfaat, sedangkan dirty air alias aliran udara kotor sangat merugikan bagi sebuah mobil yang berada di belakang.
Aliran udara yang dikeluarkan mobil ini akan memiliki tekanan lebih rendah dan berdampak kepada downforce mobil di belakang.
Untuk slipstream, fenomena ini akan aktif pada kondisi trek lurus.
Saat melaju pada trek lurus, mobil tidak terlalu membutuhkan downforce atau gaya tekan ke bawah.
Dengan downforce yang minim, mobil bisa melaju di trek lurus dengan lebih cepat.
Baca Juga: Bos F1 Kaget Lewis Hamilton Bukan Pembalap Favorit F1 Lagi Saat Ini
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Formula1.com,Racecar-engineering.com |
KOMENTAR