GridOto.com - Kejadian unik terjadi pada sesi FP2 F1 Amerika 2021 antara Max Verstappen dan Lewis Hamilton.
Meski baru sesi latihan, Max Verstappen dan Lewis Hamilton sudah bersaing ketat dan membuat penonton ikutan panas.
Kejadian terjadi saat Verstappen dan Hamilton sama-sama mencoba mencetak hot lap.
Verstappen yang asyik memacu mobilnya tiba-tiba ditempel Hamilton dari samping sehingga kedua pembalap melaju berdampingan di trek lurus utama Circuit of The Americas (COTA).
Kecepatan kedua pembalap sama-sama kencang dan terlihat sama-sama tidak mau mengalah.
Pada akhirnya Hamilton yang berada di sisi dalam berhasil mendahului Verstappen di tikungan 1 COTA.
Usai melewati tikungan 1, Verstappen-pun memilih memperlambat laju mobilnya agar tidak terlibat hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun pembalap asal Belanda tersebut sempat mengeluarkan umpatan dan acungan jari tengah kepada Hamilton sambil tertawa.
Baca Juga: Gara-gara Kasus Fernando Alonso, Ada Perubahan Aturan di F1 Amerika 2021
Lewat radio team, tim Red Bull Racing mencoba menenangkan pembalapnya.
Red Bull langsung meminta Verstappen mengalah dan mengabaikan apa yang dilakukan rivalnya.
Banyak yang menilai hal ini adalah bentuk psy war yang dilakukan Hamilton.
Sebagai salah satu pembalap berpengalaman di grid, Hamilton memang dikenal cukup jago memainkan pikiran para rivalnya.
Makanya tim Red Bull sudah tahu dan tidak ingin Verstappen kebawa suasana meskipun menilai Hamilton seharusnya menunggu di belakang.
"Mereka jelas menunggu untuk memulai putaran dan Lewis memutuskan untuk sengaja di sana. Kupikir ada aturan tidak tertulis bahwa dalam sesi seperti ini mereka melaju bergiliran," kata bos Red Bull, Christian Horner, dilansir GridOto.com dari Planet F1.
"Kupikir Max sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya yang duluan dalam antrian," jelasnya.
Begini tayangan ulangnya
Neck and neck in the title battle, and in FP2 ???? #USGP ???????? #F1 pic.twitter.com/wXuBD6kecG
— Formula 1 (@F1) October 22, 2021
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Twitter.com/F1 |
KOMENTAR