"Kami kira kami bisa menahan di sana dan akan finis ketiga tanpa pit stop. Jika ada area kering muncul, mungkin kami akan bisa memakai ban soft hingga akhir," ungkap Toto Wolff, bos tim Mercedes.
Trek kering yang ditunggu pun tidak kunjung datang, sangat berisiko jika memaksakan ban intermediate tersebut hingga akhir balapan.
"Kami kami mempertimbangkan antara pit stop, mencari cara aman melawan Charles Leclerc dan Sergio Perez untuk P3, atau di sisi lain berjudi dan langsung meraih P3 jika bertahan," tegas Wolff.
"Lalu kami melihat Leclerc melambat dan begitu juga Lewis, jelas kami tidak akan bisa memaksanya hingga akhir," lanjut pria asal Austria ini.
Menurut Wolff, Hamilton tidak melihat seberapa besar dia lebih lambat dibandingkan kebanyakan pembalap lain yang sudah lebih dulu masuk pit stop.
Ditambah lagi dengan risiko yang akan dihadapinya jika terus memaksa balapan, karena peluang ban pecah sangat besar.
"Paling benar adalah kami memakai cara biasa dengan melakukan pit stop pada waktu yang sama dengan lainnya, keluar di belakang Perez dan Leclerc dan bisa bertarung demi P3. Itulah yang paling benar, tapi itu hanya pandangan saja sih," sambungnya.
"Keluar dan kehilangan poin, itu sangat mengerikan. Kami akan bisa dikejar Leclerc dan Perez jika kami memaksa tetap di luar, jadi itu takkan berhasil," tuntasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | skysports.com |
KOMENTAR